Bisnis.com, JAKARTA - Teknisi listrik adalah profesi yang membutuhkan keterampilan dan pengetahuan yang cukup luas dalam bidang kelistrikan.
Dikutip dari laman resmi UMSU, orang yang ingin menjadi teknisi listrik, ada beberapa tips dan trik yang dapat diikuti untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka dalam bidang ini.
Berikut adalah beberapa tips dan trik menjadi teknisi listrik yang sukses:
1. Menjadi ahli dalam pemecahan masalah. Teknisi listrik harus mampu menganalisis dan memecahkan masalah kelistrikan yang kompleks. Oleh karena itu, teknisi listrik perlu memiliki kemampuan dalam pemecahan masalah. Mereka harus dapat mengidentifikasi masalah, mengumpulkan informasi, dan menemukan solusi yang efektif.
2. Menjaga keselamatan. Keselamatan adalah prioritas utama bagi teknisi listrik. Mereka harus selalu memakai alat pelindung diri (APD) yang sesuai dan mematuhi aturan keselamatan kerja saat melakukan pekerjaan. Teknisi listrik juga harus memahami dan mengikuti standar keselamatan yang berlaku.
3. Memperdalam pengetahuan teknis. Teknisi listrik harus selalu mengikuti perkembangan teknologi dan regulasi dalam bidang kelistrikan. Mereka harus memperdalam pengetahuan teknis mereka dan mengikuti pelatihan atau sertifikasi yang diperlukan untuk memastikan bahwa mereka selalu memiliki pengetahuan yang up-to-date.
4. Memiliki keterampilan komunikasi yang baik. Teknisi listrik seringkali harus bekerja dengan pelanggan atau klien untuk menyelesaikan masalah kelistrikan. Oleh karena itu, keterampilan komunikasi yang baik sangat penting dalam pekerjaan mereka.
Baca Juga
5. Teknisi listrik harus dapat berkomunikasi dengan jelas dan efektif dengan pelanggan atau klien.
6. Mengembangkan keterampilan teknis dan praktis. Teknisi listrik harus memiliki keterampilan teknis dan praktis yang kuat. Mereka harus mampu membaca dan memahami diagram listrik, memasang dan memelihara peralatan listrik, dan melakukan pengujian untuk memastikan kinerja yang optimal.
7. Menerapkan prinsip tata kelola. Teknisi listrik harus menerapkan prinsip tata kelola yang baik dalam pekerjaan mereka. Mereka harus dapat mengelola waktu dengan efektif dan mengatur prioritas untuk memastikan bahwa pekerjaan selesai tepat waktu.
8. Memiliki sikap positif. Teknisi listrik harus memiliki sikap yang positif dalam pekerjaan mereka. Mereka harus selalu siap untuk belajar dan menghadapi tantangan dengan penuh semangat. Selain itu, mereka harus dapat bekerja sama dengan baik dengan rekan kerja dan pelanggan.
9. Pelatihan. Ini merupakan hal penting dalam penerapan tugas seorang teknisi listrik. Mary Faraone, Chief Executive, Holmesglen Institute menyatakan, salah satu pelatihan yang penting untuk teknisi listrik adalah pelatihan elektroteknologi.
Dia mengatakan pelatihan elektroteknologi berkualitas tinggi mendukung pertumbuhan industri di Indonesia serta pengembangan tenaga kerja berkualitas.
Pelatihan elektroteknologi sendiri, katanya, akan hadir di Indonesia menyusul kerja sama Holmesglen Institute lembaga pendidikan asal Melbourne, Australia dengan kontraktor jasa kelistrikan, api dan mekanik ODG Nusantara Jaya (ODG) membuka fasilitas pelatihan di Jakarta.
Pelatihan ini ditujukan untuk untuk Teknisi listrik Indonesia dengan target utama perusahaan pertambangan di Indonesia.
Fasilitas pelatihan baru ODG-Holmesglen Institute juga dirancang untuk memastikan representasi perempuan di program pelatihan dan ahli listrik di lapngan.
Fasilitas baru ini merupakan respon terhadap lonjakan permintaan keterampilan sektor pertambangan, manufaktur, gas dan minyak, serta sektor lainnya, serta kebutuhan untuk meningkatkan produktivitas dan keselamatan kerja pada umumnya.
“Kami perlu menyiapkan tenaga kerja berkualitas untuk membangun instalasi listrik berkualitas tinggi yang aman dan pada saat yang sama memenuhi permintaan pasar Indonesia seiring modernisasi dan perkembangan. Kami antusias bekerja bersama Katalis dan penyedia pelatihan dengan reputasi baik asal Australia, Holmesglen Institute, untuk menyediakan pelatihan vokasi di Indonesia yang mampu memenuhi standar kualitas tinggi industri pertambangan dan manufaktur,” kata Peter Zamparutti, Manajer Operasi, PT ODG Nusantara Jaya.
“Meskipun penyedia pendidikan dan pelatihan teknik dan kejuruan (PPTK) Australia telah berhasil beroperasi di kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah, tetapi representasinya di Indonesia masih bisa lebih ditingkatkan lagi. Kemitraan baru ini merupakan contoh bagi penyedia pelatihan Australia untuk mempertimbangkan pasar Indonesia dan sebaliknya juga bagi bisnis di Indonesia untuk berpaling ke Australia untuk mengakses pelatihan keterampilan,” tegas Paul Bartlett, Direktur Katalis.