Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gus Ipul Tanggapi Tudingan "Makelar" dari Cak Imin, Hubungan Memanas?

Gus Ipul menanggapi cuitan Cak Imin yang menyinggung sosok makelar yang hanya mengatasnamakan NU.
Ketua Umum Yayasan Muslim Sinarmas Saleh Husin dan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Umum (PBNU) Saefullah Yusuf menyalurkan wakaf Alquran. Secara simbolis, wakaf Alquran tersebut diserahkan oleh Saleh kepada pria yang akrab disapa Gus Ipul itu pada Rabu (19/4/2023)./Istimewa
Ketua Umum Yayasan Muslim Sinarmas Saleh Husin dan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Umum (PBNU) Saefullah Yusuf menyalurkan wakaf Alquran. Secara simbolis, wakaf Alquran tersebut diserahkan oleh Saleh kepada pria yang akrab disapa Gus Ipul itu pada Rabu (19/4/2023)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, membuat kaget karena tiba-tiba membicarakankan sosok yang disebut sebagai makelar.

Sosok itu disebutnya bernama Saipul, yang hanya mengataskanamakan Nahdlatul Ulama (NU). Meskipun tidak jelas siapa Saipul yang dimaksud, namun nama itu mengarah kepada Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

"Selamat pagi para pejuang perubahan! Teruslah bekerja menjaga suara rakyat. Jangan hiraukan makelar yang namanya saipul, mengatas namakan NU, padahal cuma makelar," cuit Cak Imin pada Senin (19/2/2024).

Tak lama, cuitan Cak Imin di akun X itu langsung dikomentari oleh Gus Ipul saat ditemui wartawan di Surabaya, Senin (19/2).

"Saya tidak tahu makelar yang dimaksud itu apa? Tapi mungkin sama dengan 'konsultan, kongkonane wong kesulitan' (suruhannya orang yang kesulitan)," ujar Gus Ipul, Senin, dikutip dari Antara.

Lebih lanjut, Gus Ipul juga menyinggung mengenai pernyatannya mengenai PKB yang seharusnya kembali ke jalan yang sama dengan NU.

"Penyampaian saya apa ada yang salah? Saya hanya minta PKB percaya terhadap hasil hitung cepat. Di penghitungan partai politik mengakui hasilnya, tapi di penghitungan Pilpres belum mengakui?" ucap Gus Ipul.

Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa PKB seharusnya minimal meminta nasihat, atau setidaknya konsultasi, kepada Ketua Umum PBNU Rais Aam.

"Jangan hanya klaim partai NU, tapi tidak pernah konsultasi, minimal minta nasihat. Sekali lagi, saya tidak paham cuitan beliau (Cak Imin), tapi lihat pernyataan saya baik-baik, bisa dibaca lagi. Silakan kalau mau dipertimbangkan, kalau tidak ya tidak apa-apa, begitu saja," tutur keponakan Gus Dur tersebut.

Sementara itu, terkait hasil Pilpres jika dianggap ada permasalahan maka dipersilakan menempuh-nya sesuai prosedur, sebab proses dan tahapan Pemilu 2024 harus tetap berjalan.

"Kalau ada yang menganggap curang, saya menghargai, tapi itu semua ada prosesnya. Saya juga pernah ikut Pilkada Jatim tiga kali, ada yang sengketa dan dibawa ke MK. Dan itu semua tidak masalah," ucapnya.

Kendati demikian, Gus Ipul yang juga mantan Sekjen PKB itu menilai hasil hitung cepat juga hendaknya dijadikan salah satu dasar karena selama ini hasilnya tak jauh berbeda dengan real count atau hitung manual KPU.

"Apalagi posisi sekarang jarak suaranya (penghitungan pilpres) sangat jauh. Maka dari itu, mari kita ciptakan suasana sejuk," ujar politikus yang kini menjabat sebagai Wali Kota Pasuruan tersebut.

Untuk diketahui, hubungan Cak Imin dengan PBNU memang renggang usai KH Yahya Cholil Staquf menjabat sebagai ketua umum.

Puncaknya ketika salah satu elite NU, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul meminta masyarakat tidak memilih capres yang didukung Abu Bakar Ba'asyir. 

Selain itu, Gus Ipul juga mengungkapkan bahwa PKB telah salah jalan dan meminta PKB untuk kembali ke Nahdlatul Ulama alias NU.

"Kalau menyadari PKB itu didirikan NU, maka sudah sepantasnya PKB kembali ke NU," ucapnya saat itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper