Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Voxpol Sebut Hasil Quick Count yang Nyatakan Anies-Imin Unggul dari Prabowo-Gibran Hoax

Voxpol memastikan bahwa perolehan angkat tesebut merupakan informasi yang tidak benar atau hoax.
Analis politik Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago./Istimewa
Analis politik Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Voxpol Center Research and Consulting angkat bicara soal perolehan quick count Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang mencapai 41,37% pada Kamis (15/2/2024) sore.

Sebelumnya, dalam hasil tangkapan layar yang viral di media sosial X, Voxpol juga memuat data quick count dari paslon Prabowo-Gibran meraih 33,3% sementara Ganjar-Mahfud mengantongi 25,3% suara.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan bahwa perolehan angkat tesebut merupakan informasi yang tidak benar atau hoax.

"Jadi pada data kita ini kelihatan di menit yang tersebar di screen captured di televisi nasional CNN itu, itu betul betul-betul hoaks sangat rapi, hampir tidak terlihat gradasi warnanya, bagaimana mengeditnya, hampir tidak ada jejak di foto tangkapan layar itu," kata Pangi dalam keterangannya, Jumat (16/2/2024).

Lebih lanjut, kata Pangi, pada data hitung cepat pukul 15.23 yang dilakukan Voxpol Center seharusnya memiliki komposisi di antaranya Anies-Muhaimin memperoleh 23,99 persen suara. Sementara, Prabowo-Gibran unggul 58,09 persen dan Ganjar-Mahfud 17,92 persen.

Dia juga menjelaskan soal hitung cepat pihaknya pada pukul 15.36 WIB, yang memperlihatkan pasangan Anies-Muhaimin memperoleh 24,38 persen suara. Prabowo-Gibran memperoleh 57,81 persen suara dan Ganjar-Mahfud sebanyak 17,80 persen suara.

Melalui perincian itu, Pangi menegaskan bahwa hasil quick count dari Voxpol merilisi data dengan akurat tanpa ada anomali maupun lompatan data untuk menaikan suara salah satu paslon di Pilpres 2024.

"Itu sangat disayangkan di tengah pemilu yang semestinya bisa berpikir empirik objektif, percaya dengan data, jangan sampai hanya intersubjektif, asumsi, persepsi apalagi sangat baper terhadap data. Data adalah data, suka atau tidak suka itu adalah data. Jadi tidak boleh baperan terhadap data," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper