Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kampanye Akbar, Prabowo: Tidak Setuju dengan Makan Gratis, Belajar Lagi

Dalam orasinya di Kampanye Akbar, Sabtu (10/2/2024), Prabowo menegaskan orang yang tidak setuju dengan program makan siang gratis agar lebih banyak belajar lagi
Kampanye Akbar, Prabowo: Tidak Setuju dengan Makan Gratis, Belajar Lagi
Kampanye Akbar, Prabowo: Tidak Setuju dengan Makan Gratis, Belajar Lagi

Bisnis.com, JAKARTA — Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menganggap pihak-pihak yang tidak setuju dengan rencana pembagian makan gratis bukan orang yang waras.

Dalam orasinya di Kampanye Akbar yang dilaksanakan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Sabtu (10/2/2024), Prabowo menegaskan orang yang tidak setuju dengan program makan siang gratis agar lebih banyak belajar lagi

“Yang tidak setuju anak-anak indonesia dikasih makan siang kebangetan,” tuturnya.

Dia melanjutkan, Prabowo-Gibran tidak akan ragu-ragu untuk merealisasikan program makan siang gratis jika terpilih sebagai Presiden-Wakil Presiden periode 2024-2029. Dia bahkan mengancam menteri yang bergabung di kabinetnya harus mendukung program ini.

Apabila tidak setuju dengan program makan siang gratis, maka Prabowo menyarankan agar tidak bergabung dalam kabinetnya.

“Saya katakan nanti siapa yang mau masuk kabinet siapa yang mau jadi menteri saya harus setuju anak-anak diberi makan siang. Kalau tidak setuju tidak usah bergabung di kabinet Prabowo Subianto,” katanya.

Calon Presiden Prabowo Subianto akan membagikan susu dan makan siang gratis kepada guru di seluruh sekolah Indonesia dan membutuhkan biaya lebih dari US$34 miliar setiap tahun.

Prabowo mengatakan bahwa pihaknya sudah menjalankan pilot project untuk bagi susu dan makan siang gratis kepada para siswa di sekolah dan hasilnya sukses. Namun, menurutnya masih ada satu kekurangan yang ditemukan yaitu untuk para guru.

Menurut Prabowo, selama pilot project tersebut berjalan, dirinya juga menemukan banyak guru sekolah yang kekurangan gizi. Maka dari itu, kata Prabowo, dirinya juga berencana untuk menambah biaya untuk membeli susu dan makan siang gratis tidak hanya untuk siswa tetapi juga untuk guru.

“Hitungan kita itu nilainya mungkin sampai sekarang kita butuh US$34 miliar setiap tahun, tapi itu hanya untuk ibu dan siswa saja belum dihitung guru. Kalau dihitung guru pasti akan naik lagi,” tuturnya di sela-sela acara Diskusi Industri Keuangan dan Pasar Modal Dalam Roadmap Menuju Indonesia Emas di Jakarta, Senin (29/1/2024)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper