Bisnis.com, JAKARTA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menyediakan 8 skema pendanaan riset senilai Rp700 miliar yang dibuka sepanjang 2024.
Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN Agus Haryono mengatakan bahwa program Pendanaan Riset dan Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM) ini terbuka bagi individu dari perguruan tinggi, organisasi riset BRIN, lembaga riset independen, maupun badan usaha riset swasta.
“Kita sudah meminta anggaran kepada LPDP, nilai anggarannya mendekati Rp700 miliar, silakan berbondong-bondong untuk submit proposal,” katanya di Gedung B.J. Habibie BRIN, Jakarta Pusat, Selasa (6/2/2024).
Agus menjelaskan bahwa skema pendanaan riset ini telah ada pada tahun-tahun sebelumnya. Ada sekitar 6.000 proposal pendanaan riset yang masuk pada 2022, tetapi jumlah itu justru menurun menjadi kurang dari 5.000 proposal pada 2023.
Itu sebabnya, pihak BRIN berharap agar jumlah proposal pendanaan riset yang diajukan pada tahun ini dapat meningkat, utamanya dari periset di luar Pulau Jawa.
Sementara itu, Direktur Pendanaan Riset dan Inovasi BRIN Ajeng Arum Sari mengatakan, 8 skema pendanaan RIIM pada tahun ini adalah RIIM Kompetisi, RIIM Ekspedisi, RIIM Start-Up, RIIM Invitasi, RIIM Kolaborasi, Pusat Kolaborasi Riset (PKR), Pengujian Produk Inovasi Kesehatan, dan Pengujian Produk Inovasi Pertanian.
Baca Juga
Menurutnya, masing-masing skema pendanaan memiliki persyaratan berbeda. RIIM Kompetisi, misalnya, merupakan pendanaan riset untuk mencari kebaharuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berpotensi dikembangkan lebih lanjut.
"Pendanaan RIIM Kompetisi ini menerima semua bidang, baik dari science, engineering, sosial dan humaniora, tata kelola pemerintahan dan kesejahteraan masyarakat. Kecuali bidang-bidang yang sudah masuk ke dalam tema di skema RIIM Ekspedisi atau RIIM Invitasi Strategis," bebernya.
Sementara itu, RIIM Ekspedisi adalah pendanaan riset berbasis ekspedisi dan eksplorasi terkait agama, etnisitas, seni, tradisi, pengetahuan lokal, bahasa, sastra, dan hal-hal lain yang relevan.
Ajeng melanjutkan, RIIM Start-up ditujukan bagi perusahaan rintisan berbasis riset BRIN ataupun riset masyarakat. Adapun, RIIM Invitasi diberikan kepada lembaga riset pemerintah maupun nonpemerintah.
“Lalu, skema RIIM Kolaborasi adalah skema yang dibuka secara khusus berdasarkan kerja sama antara BRIN dengan negara mitra atau lembaga pendanaan dari dalam negeri maupun luar negeri, untuk meningkatkan kolaborasi riset nasional antar-periset Indonesia dan kolaborasi riset internasional antara periset Indonesia dengan periset dari negara lain," pungkasnya.