Bisnis.com, JAKARTA -- Calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo tidak setuju dengan program capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang secara terus menerus mengusung program makan gratis. Program ini konon bisa mengatasi stunting kepada Anak.
Ganjar menilai, bahwa program makan gratis untuk anak-anak merupakan solusi terlambat jika mengatasi stunting. Pasalnya, stunting bisa dicegah sejak dini dengan mempersiapkan kesehatan calon pengantin.
“Kalau kasih makan untuk anak stunting, saya sama sekali tidak setuju. Bapak terlambat karena stunting ditangani sejak anak di dalam kandungan. Ibunya yang harus diberi gizi, jika untuk ibu hamil, saya setuju,” ujar Ganjar dalam siaran resminya, Jakarta Senin (5/2/2024).
Prabowo bertanya kepada Ganjar soal makan gratis untuk anak dalam mengatasi masalah anak kurang gizi (stunting), menghilangkan kemiskinan ekstrem, dan menurunkan angka kematian ibu (AKI) saat melahirkan.
Lebih lanjut, mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengingatkan Prabowo agar tidak bingung dengan upaya mengatasi gizi buruk dan stunting. Dia menekankan bahwa mengatasi stunting bisa dicegah sejak sebelum menikah dengan cara memeriksakan kesehatan calon pengantin.
Ganjar juga mengatakan, bahwa tidak menikah dini merupakan cara lain untuk mencegah stunting. Dia mengingatkan bahwa usia minimal menikah bagi wanita adalah 19 tahun.
Baca Juga
Selain itu, masalah anemia menjadi masalah di tengah remaja saat harus diatasi sebelum menuju pernikahan.
“Kalau gizi buruk boleh, jangan confused. Kalau makan terlalu banyak menimbulkan obesitas, mengatasi stunting sejak ibu hamil, bisa dicegah sejak mau nikah, jangan menikah dini, jika ibunya sehat maka akan melahirkan bayi yang sehat dan kuat,” pungkas Ganjar.
Sanggahan Prabowo
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menegaskan permasalahan stunting anak terjadi akibat kurang gizi saat di masa kandungan.
Hal itu disampaikan menjawab pernyataan Ganjar Pranowo bahwa memberikan makan gratis sudah telat apabila ingin mengatasi stunting. Semula Prabowo bertanya kepada Ganjar apakah setuju dengan program makan gratis untuk stunting.
Prabowo pun menyampaikan bahwa dalam program yang digagas nomor urut 02 bantuan gizi tersebut diberikan kepada ibu hamil dan balita.
“Kita beri bantuan izin yang sedang hamil karena dia mengandung 9 bulan. Tetapi memang stunting itu karena kurang gizi, Pak Ganjar, itu karena ibu dan karena dianya [anak] kurang gizi, dia stunting,” kata Prabowo di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024).
Prabowo menuturkan bahwa permasalahan stunting terjadi di seluruh bagian Indonesia. Menteri Pertahanan (Menhan) itu menemukan anak usia 10 tahun, tetapi terlihat seperti usia 4 tahun karena kurang gizi.
“Jadi kita harus intervensi, kita harus kasih batuan makan dan juga ini mengurangi kemiskinan karena banyak sekali rakyat kita yang penghasilannya hanya Rp1 juta sebulan. Jadi kalau tidak dibantu makan, anak-anaknya sangat berat hidupnya,” ujarnya.
Berdasarkan dokumen visi, misi, program kerja Prabowo—Gibran tercantum bahwa paslon nomor urut 02 itu memiliki program memberi makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren, serta bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil.
Dalam dokumen tersebut tercantum bahwa stunting (tengkes) adalah masalah konkret dan mendesak yang harus segera ditangani secara langsung dan massal oleh pemerintah untuk memastikan tercapainya kualitas SDM dan kualitas hidup yang baik.
Program ini dilakukan dengan memberikan makan siang harian kepada siswa pra-sekolah, sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), dan pesantren.
“Bantuan gizi diberikan kepada ibu hamil dan balita di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kesehatan dan membantu ekonomi keluarga,” tulis dokumen tersebut.