Bisnis.com, JAKARTA - Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) retak akibat pembangunan Kantor PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) di Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) selaku kontraktor proyek BSI Tower akhirnya turut memberikan penjelasan atas retaknya gedung Kementerian ESDM yang juga merupakan bangunan cagar budaya.
Corporate Secretary PTPP, Bakhtiyar Efendi menjelaskan, saat ini pihaknya telah menyatakan pemberhentian sementara konstruksi BSI Tower. Di samping itu, PTPP juga melakukan evaluasi, pendampingan oleh Kementerian PUPR dan menyusun tindak lanjut perencanaan mitigasi lanjutan untuk perkuatan.
“Kami saat ini tengah mengevaluasi bersama Ahli Geoteknik dan didampingi oleh PUPR dalam mengantisipasi settlement ini agar terkendali ke depannya. Tentunya kami juga akan berkoordinasi secara intensif dengan Kementerian ESDM untuk meminimalkan dampak dan mengembalikan kondisi bangunan Gedung Heritage” Ujarnya dalam keterbukaan informasi, dikutip Kamis (1/2/2024).
Manajemen PTPP itu merinci, peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan BSI Tower dilaksanakan pada pada 9 November 2023. PTPP ditunjuk sebagai kontraktor pemenang tender Gedung BSI dengan skema BOT(Build, Operate & Transfer) selama 30 Tahun.
Sebelum Gedung ESDM mengalami keretakan, PTPP mengaku pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada lingkungan sekitar gedung termasuk dengan Kementerian ESDM.
Baca Juga
Selain itu, tambah PTPP, sebagai langkah antisipatif dan mitigasi atas risiko pergerakan tanah, perseroan juga telah melakukan penempatan inclinometer dan melakukn monitoring settlement secara berkala menggunakan sistem dinding penahan tanah secant pile sesuai dengan karakteristik tanah di lokasi dan mempertahankan dinding penahan tanah existing.
"Dari data monitoring yang ada, memperlihatkan terdapat penurunan dari waktu ke waktu yang menyebabkan keretakan pada bagian dilatasi dan hal ini telah dikoordinasikan dengan Kementerian ESDM sebelumnya sehingga merekomendasikan sementara waktu Gedung Heritage dikosongkan untuk evaluasi dan restorasi," jelas Efendi.
Untuk diketahui sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agus Cahyono, mengumumkan kepada publik gedung ESDM retak pada Selasa (30/1/2024).
Agus Cahyono menjelaskan, saat ini Kementerian ESDM telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk memproyeksi kemungkinan kerusakan lanjutan imbas dari pembangunan BSI Tower.
"Tadi sudah kita rapat dengan PUPR dan juga dari Dinas Cagar Budaya. Teman-teman PUPR minta waktu untuk melakukan analisis, untuk menjadwalkan seperti apa sih nanti proses restorasinya," jelasnya di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (30/1/2024).