Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjelasan Mahfud MD soal Pernyataan "Ibu Dosa Besar Lahirkan Anak Tak Berakhlak"

Mahfud MD beri penjelasan mengenai pernyataannya mengenai "dosa besar membiarkan ibu melahirkan anak tak berakhlak".
Mahfud MD dan istrinya, Zaizatun Nihayati
Mahfud MD dan istrinya, Zaizatun Nihayati

Bisnis.com, JAKARTA - Pernyataan Mahfud MD menjadi kontroversi karena menyinggung mengenai seorang ibu dan dosa besar.

Dalam dialog 'Tabrak Prof' di Bento Kopi, Bandar Lambung, Kamis (25/1/2024), Mahfud MD mengatakan bahwa membiarkan ibu melahirkan anak tak berakhlak adalah dosa besar.

"Membiarkan emak-emak dan ibu-ibu untuk melahirkan anak-anak yang tidak berakhlak, itu adalah satu dosa besar kepada bangsa ini. Bangsa ini akan hancur manakala generasi mendatang itu tidak punya etika dan tidak punya akhlak," kata Mahfud.

Ia pun menilai bahwa masalah etika biasanya bersamaan dengan sifat koruptif. Oleh sebab itu, ia menyerukan kepada ibu-ibu agar tak membiarkan anaknya hidup tak beretika dan tidak berakhlak.

"Siapapun orang yang tidak punya akhlak, etika dan, pasti di belakangnya pasti ada tindakan-tindakan korupsi yang dilakukan dalam berbagai bentuknya," jelasnya.

Pernyataan ini pun langsung menjadi pro dan kontra, hingga mendapat tanggapan dari berbagai pihak. Salah satunya adalah Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Otto Hasibuan.

Otto Hasibuan menilai bahwa pernyataan Mahfud itu ditujukan untuk Ibu Iriana dan Gibran Rakabuming Raka sehingga hal tersebut dinilai sangat keterlaluan.

Tidak hanya Iriana Jokowi, jelasnya, ibu-ibu yang menjadi rakyat Indonesia juga tersakiti dengan ucapan cawapres nomor urut 3 tersebut.

“Kalau pernyataan itu ditujukan kepada Gibran atau keluarga Jokowi, maka tentu saja ucapan itu sangat disesalkan dan menyakitkan hati Ibu Iriana dan keluarga besar Jokowi termasuk menyakiti rakyat Indonesia,” tuturnya kepada Bisnis di Jakarta, Senin (29/1/2024).

Otto berpandangan sebaiknya Mahfud mengklarifikasi pernyataannya yang telah merendahkan martabat seorang ibu itu. Menurutnya, tidak ada salahnya seorang ibu mengandung dan melahirkan seorang anak.

“Apa salahnya bunda mengandung? Pernyataan itu sangat tidak pantas diucapkan seorang cawapres,” katanya.

Penjelasan Mahfud MD

Menjadi pro dan kontra, Mahfud MD kemudian menuliskan penjelasan mengenai kalimatnya tersebut. Menurutnya, dosa yang dimaksudnya adalah untuk semua orang.

"Berdosa kita jika membiarkan Ibu-ibu melahirkan kemudian membiarkan anaknya tidak berakhlak," tulisnya di akun Twitternya pada Senin (29/1).

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa permasalahan yang terjadi saat ini adalah karena masih banyak ibu-ibu yang tidak punya penghasilan.

"Mengais rezeki seadanya, menjadi buruh kasar dengan bayaran yang sangat kecil, itu pun tak teratur. Sang anak kemudian menjadi gelandangan, tidak terdidik, dan tercebur ke dunia hitam," lanjutnya.

Dari sini, ia pun menilai bahwa wajib bagi masyarakat untuk menyediakan pekerjaan yang layak dan menusiawi bagi ibu-ibu tersebut, agar bisa membesarkan anaknya dengan baik dan dengan fasilitas pendidikan yang cukup.

Kemudian di hadapan wartawan di Hotel Premiere, Pekanbaru, Riau, Senin (29/1/2024), Mahfud juga menjelaskan hal yang sama.

"Itu betul ya, itu konteksnya ada yang tanya dalam pertemuan seperti ini. Pak gimana pak, kalau ibu melahirkan anak tidak berakhlak. Saya bilang, ya dosa kita kalau membiarkan ibu itu melahirkan anak tak berakhlak, kita yang dosa, bukan ibunya yang dosa," ucapnya dikutip dari Youtube KompasTV.

Ia pun menyampaikan bahwa penting untuk memberikan ibu-ibupekerjaan yang layak. Sehingga jangan sampai ibu tersebut bekerja pagi sampai sore dengan upah yang tidak layak, bahkan tidak dilindungi oleh negara.

"Sehingga anaknya sesudah dilahirkan dibiarkan tidak dididik. Sebab itu, kami katakan besok perlindungan ibu-ibu itu dari sudut ketenagakerjaan akan kita beri perhatian untuk lebih sejahtera agar anak-anak itu bisa dididik dengan baik dan berakhlak. Kalau ibunya sibuk cari kerja serabutan, ga jelas, upahnya ga jelas, itu ga mungkin mendidik anak nya dengan baik. Kan itu konteksnya," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper