Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) telah meminta China untuk mendesak Iran agar mengekang Houthi untuk menghentikan serangan ke kapal-kapal komersial di Laut Merah.
AS menyatakan telah berulang kali mengangkat masalah ketegangan di Laut Merah itu dengan para pejabat tinggi China dalam 3 bulan terakhir.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan dan wakilnya Jon Finer, membahas masalah ini dengan Kepala Departemen Hubungan Internasional Partai Komunis China Liu Jianchao dalam pertemuan bulan ini.
Melansir TASS, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga mengangkat masalah tersebut dengan rekannya dari China.
Dia menegaskan bahwa para pejabat AS meyakini hanya ada sedikit bukti bahwa China telah memberikan tekanan pada Iran untuk menahan Houthi, saat pernyataan yang dikeluarkan Beijing pekan lalu.
Militer AS sebelumnya melakukan serangan di Yaman, menghancurkan dua rudal anti-kapal Houthi yang ditujukan ke Laut Merah dan bersiap untuk diluncurkan.
Baca Juga
Pasukan AS dan Inggris melakukan serangkaian serangan di Yaman, menargetkan situs penyimpanan bawah tanah Houthi serta kemampuan rudal dan pengawasan yang digunakan oleh Houthi yang bersekutu dengan Iran terhadap pengiriman Laut Merah, pada Senin (22/1/2024).
Serangan Houthi telah mengganggu pelayaran global dan memicu ketakutan terhadap inflasi di seluruh dunia.
Ketegangan di Laut Merah juga memperdalam kekhawatiran akan dampak perang Israel-Hamas yang dapat mengganggu stabilitas di Timur Tengah.
Menyusul meningkatnya konflik Palestina-Israel di Jalur Gaza, Houthi telah memperingatkan bahwa akan terus melancarkan serangan di wilayah Israel sambil melarang kapal-kapal yang terkait dengan negara Yahudi tersebut melewati perairan Laut Merah dan Selat Bab el-Mandeb.
Adapun Houthi telah berjanji akan terus melakukan serangan ke Laut Merah sampai Israel menghentikan operasi militernya terhadap Hamas di Jalur Gaza.
Puluhan kapal sipil telah diserang oleh Houthi di Laut Merah dan Teluk Aden sejak pertengahan November 2023 lalu.