Bisnis.com, JAKARTA — Anggota biro politik Houthi Muhammad al-Bakhiti menjanjikan bahwa kapal-kapal dari Rusia dan China tidak akan terancam saat berlayar di Laut Merah.
Dia mengaku siap menjamin keselamatan bagi perjalanan kapal Rusia dan China saat melintasi Laut Merah, karena kebebasan navigasi memegang peranan penting bagi negaranya.
“Sejauh menyangkut kapal-kapal dari negara lain, termasuk Rusia dan China, navigasi mereka di wilayah tersebut tidak berada dalam ancaman apapun,” katanya, dilansir TASS, Jumat (19/1/2024).
Adapun hal ini menyusul meningkatnya konflik Palestina-Israel di Jalur Gaza, sehingga Houthi memperingatkan bahwa mereka akan melancarkan serangan ke wilayah Israel.
Selain itu, Houthi juga melarang kapal-kapal yang terkait dengan negara Yahudi tersebut melewati perairan Laut Merah dan Selat Bab el-Mandeb sampai Israel menghentikan operasi militernya terhadap Hamas di Jalur Gaza.
Menurut perkiraan Komando Pusat Departemen Pertahanan AS (CENTCOM), kelompok pemberontak Yaman itu telah menyerang lebih dari 20 kapal sipil di Laut Merah sejak pertengahan November 2023.
Baca Juga
Pesawat, kapal, dan kapal selam AS dan Inggris untuk pertama kalinya menyerang sasaran gerakan Houthi di sejumlah Kota Yaman, termasuk Sana'a dan Hodeidah, pada 12 Januari 2024.
Presiden AS Joe Biden mengklaim bahwa serangan itu terjadi sebagai respons langsung terhadap serangan Houthi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kapal-kapal di Laut Merah.
Pemerintah AS mengatakan bahwa serangan tersebut menargetkan lokasi peluncuran roket dan kendaraan udara tak berawak (drone) serta stasiun radar milik Houthi di Yaman.