Bisnis.com, JAKARTA - Juru bicara militer Houthi di Yaman Yahya Sarea mengatakan bahwa pihaknya telah melancarkan serangan rudal terhadap kapal Genco Picardy Amerika Serikat (AS) di Teluk Aden.
Katanya, serangan itu dilakukan sebagai tanggapan atas serangan AS dan Inggris sebelumnya, terhadap sasaran Houthi di Yaman.
“Pasukan angkatan laut Yaman melakukan operasi, di mana kapal Genco Picardy AS diserang dengan beberapa rudal anti-kapal di Teluk Aden,” katanya, dilansir TASS, Kamis (18/1/2024).
Sarea memperingatkan bahwa angkatan bersenjata Yaman tidak akan ragu melancarkan serangan terhadap semua sumber ancaman di Laut Arab dan Laut Merah.
Menurutnya, hal itu dilakukan sebagai bagian dari hak sah mereka untuk membela negaranya dan terus mendukung rakyat Palestina.
Adapun Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) sebelumnya mengatakan bahwa serangan terhadap kapal sekitar 60 mil laut dari pelabuhan Aden di Yaman telah menimbulkan kebakaran.
Baca Juga
Menurut Ambrey, sebuah perusahaan Inggris yang menangani masalah keamanan maritim, serangan pesawat tak berawak itu menargetkan kapal curah yang mengibarkan bendera Kepulauan Marshall.
Lebih lanjut, Marine Traffic, penyedia analisis maritim, menyatakan bahwa Genco Picardy yang mengibarkan bendera Pulau Marshall sedang dalam perjalanan dari Safaga Mesir ke Tuticorin di India.
Kapal tersebut terakhir kali melaporkan lokasinya saat berada di bagian tengah Laut Merah pada 13 Januari 2024. Tidak ada data tentang pemilik dan operator kapal yang tersedia di Lalu Lintas Laut.
Sarea juga tidak mengungkapkan cara Houthi untuk mengidentifikasi kapal itu milik AS.
Seperti diketahui, meningkatnya konflik Palestina-Israel di Jalur Gaza, membuat Houthi memperingatkan akan melancarkan serangan di wilayah Israel sambil melarang kapal-kapal yang terkait dengan negara Yahudi tersebut melewati perairan Laut Merah dan Selat Bab el-Mandeb sampai Tel Aviv menghentikan operasi militernya terhadap Hamas di Jalur Gaza.
Menurut perkiraan Komando Pusat Departemen Pertahanan AS (CENTCOM), kelompok pemberontak Yaman itu telah menyerang lebih dari 20 kapal sipil di Laut Merah sejak pertengahan November 2023.
AS dan Inggris telah melancarkan serangan udara terhadap posisi yang dikuasai pemberontak di beberapa kota Yaman, menggunakan pesawat, kapal perang, dan kapal selam, pada 12 Januari 2024.
Presiden AS Joe Biden mengatakan tindakan militer itu diperintahkan sebagai tanggapan atas serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan serangan itu dilakukan untuk membela diri.