Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) akhirnya mengembalikan kelompok Houthi yang bermarkas di Yaman ke dalam daftar teroris.
Para pejabat AS mengatakan dimasukkannya Houthu ke dalam daftar teroris bertujuan untuk memotong dana dan senjata yang digunakan untuk menyerang atau membajak kapal.
Serangan yang dilakukan oleh Houthi yang bersekutu dengan Iran terhadap kapal di Laut Merah sejak November telah memperlambat perdagangan antara Asia dan Eropa dan mengkhawatirkan negara-negara besar.
Dilansir dari Reuters, Kamis (18/1/2024), Houthi mengatakan bahwa tindakan di Laut Merah merupakan wujud solidaritas terhadap Palestina. Mereka pun mengancam akan memperluas serangan hingga mencakup kapal-kapal AS sebagai tanggapan atas serangan Amerika dan Inggris ke Yaman.
Sebagai tanda bahwa mereka masih tidak terpengaruh serangan tersebut, Houthi melakukan serangan langsung dengan rudal terhadap kapal curah Genco Picardy milik AS.
Serangan tersebut, yang merupakan serangan kedua terhadap kapal yang terkait dengan AS di wilayah tersebut pada minggu ini, dikonfirmasi oleh operator pelayaran AS Genco, yang mengatakan bahwa kapalnya terkena proyektil saat transit di Teluk Aden dengan muatan batuan fosfat. Genco mengatakan tidak ada korban cedera pada awak kapal dan kapal hanya mengalami kerusakan ringan hingga sedang.
Baca Juga
“Pasukan angkatan laut tidak akan ragu untuk menargetkan semua sumber ancaman di Laut Merah dan Laut Arab sebagai hak sah untuk membela Yaman dan untuk terus mendukung rakyat Palestina yang tertindas,” kata juru bicara militer Houthi Yahya Sarea dalam sebuah pernyataan.
Pada hari Senin, pasukan Houthi menyerang kapal curah kering Gibraltar Eagle yang dimiliki dan dioperasikan AS dengan rudal balistik antikapal. Tidak ada laporan korban luka atau kerusakan berarti.