Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serangan AS-Inggris ke Houthi Yaman Dikecam: Langgar Hukum Internasional

Serangan yang dilakukan Amerika Serikat (AS) dan Inggris terhadap Houthi di Yaman disebut melanggar hukum internasional.
Proyektil diluncurkan selama manuver militer di dekat Sanaa, Yaman, 30 Oktober 2023. Houthi Media Center/Handout via Reuters
Proyektil diluncurkan selama manuver militer di dekat Sanaa, Yaman, 30 Oktober 2023. Houthi Media Center/Handout via Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Kuba, Bruno Rodriguez Parrilla, mengatakan bahwa serangan yang dilakukan Amerika Serikat (AS) dan Inggris di Yaman bertentangan dengan norma hukum internasional. 

Angkatan bersenjata AS dan Inggris melancarkan serangan udara terhadap posisi Houthi Yaman, termasuk di Ibu Kota Sanaa dan Hodeidah, menggunakan pesawat, kapal perang, dan kapal selam. 

“Kami mengutuk serangan militer Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya di Yaman yang melanggar hukum internasional. Tindakan seperti ini mendorong genosida di Gaza,” kata Parilla di platform X, dilansir TASS, Sabtu (13/1/2024). 

Sebelumnya, Presiden AS, Joe Biden, mengatakan aksi militer tersebut dia perintahkan sebagai respons terhadap serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah.

Serangan itu menargetkan depot amunisi, sistem peluncuran, fasilitas produksi, dan sistem radar pertahanan udara Houthi. 

Dia juga mengatakan AS akan terus merespons Houthi yang berbasis di Yaman itu, jika mereka terus-menerus menyerang kapal dagang di Laut Merah.

“Kami akan memastikan bahwa kami merespon kelompok Houthi jika mereka melanjutkan perilaku keterlaluan ini (di Laut Merah),” katanya, menurut pers Gedung Putih. 

Lebih lanjut, dia sebelumnya juga telah menyatakan bahwa AS siap untuk mengambil tindakan tambahan untuk melawan Houthi di Yaman guna mempertahankan prajuritnya dan jalur pelayaran global Laut Merah. 

Selain itu, Biden juga telah secara resmi mengonfirmasi kebenaran laporan mengenai serangan udara massal terhadap sasaran di Yaman itu. 

Seperti diketahui, meningkatnya konflik Hamas-Israel di Jalur Gaza, membuat Houthi bergerak dengan memperingatkan bahwa akan melancarkan serangan di wilayah Israel sambil melarang kapal-kapal terkait melewati perairan Laut Merah dan Selat Bab el-Mandeb sampai operasi militer di Jalur Gaza berhenti.

Menurut Komando Pusat Departemen Pertahanan AS (CENTCOM), kelompok Houthi telah menyerang lebih dari 20 kapal sipil di Laut Merah sejak pertengahan November 2023.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper