Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Deretan Pembelot PDIP: Maruarar Mundur, Bobby dan Budiman Dipecat

Sejumlah politikus tercatat meninggalkan PDIP karena berbeda haluan di Pemilu 2024. Terkini, Maruarar Sirait memutuskan hengkang dan menjadi loyalis Jokowi
Deretan Pembelot PDIP: Maruarar Mundur, Bobby dan Budiman Dipecat. Maruarar Sirat berbincang dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi)/Instagram Maruarar Sirait
Deretan Pembelot PDIP: Maruarar Mundur, Bobby dan Budiman Dipecat. Maruarar Sirat berbincang dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi)/Instagram Maruarar Sirait

Bisnis.com, JAKARTA – Politikus senior Maruarar Sirait resmi hengkang dari PDI Perjuangan (PDIP) dan mengikuti langkah politik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia, kepercayaan publiknya, approval ratingnya 75%–80%, beliau sudah memperjuangkan banyak hal,” kata Ara, sapaan akrabnya, Senin (15/1/2024).

Dirinya lantas mengungkit beragam prestasi Jokowi selama menjabat sebagai presiden, seperti penanganan isu radikalisme, pemerataan pembangunan, hingga penguasaan saham PT Freeport.

“Bagaimana [Jokowi] tegas menghadapi radikalisme, bagaimana membuat mayoritas saham Indonesia di Freeport, dan bagaimana juga membantu rakyat kecil dan juga memindahkan ibu kota dan adanya pemerataan,” lanjutnya.

Dia kemudian memohon doa restu kepada seluruh pihak dan menegaskan ulang bahwa dirinya memilih bersama dengan Jokowi dalam petualangan politiknya di masa yang akan datang.

Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan elite PDIP lainnya, karena telah membesarkan namanya sebagai politisi. Harapannya, PDIP mendapatkan kader yang lebih baik, lebih loyal, lebih profesional, dan lebih berkualitas dari dirinya.

Jika Maruar memilih untuk keluar partai, tercatat beberapa kader yang dipecat PDIP karena tak mengikuti arahan partai untuk mendukung penuh Ganjar Pranowo sebagai capres, di antaranya adalah Budiman Sudjatmiko dan Bobby Nasution.

Budiman Sudjatmiko

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri resmi memecat Budiman Sudjatmiko sebagai kader PDIP pada Kamis (24/8/2023).

Dari foto salinan yang diterima Bisnis, tampak surat pemecatan Budiman ditandatangani oleh Megawati dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

"Memutuskan sanksi organisasi berupa pemecatan kepada Sdr. Budiman Sujatmiko, M.A. M.Phil. dari Keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," tulis putusan surat keputusan itu.

Budiman sendiri mengonfirmasi surat pemecatan itu. Aktivitas pro-demokrasi '90-an ini menerima surat itu pada Kamis malam.

Sebelumnya, PDIP mengultimatum Budiman Sudjatmiko setelah secara gamblang menyatakan dukungan kepada bakal calon presiden (bacapres) yang diusung oleh Partai Gerindra, Prabowo Subianto, untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Alhasil, sikap yang dinilai tidak etis dari partai berlogo moncong banteng putih itu tak dapat memberi toleransi lagi atas tindakan Budiman. Sehingga hanya ada dua opsi yang dapat dipilih olehnya antara keluar partai secara sukarela atau dipecat.

Bobby Nasution

Wali Kota Medan Bobby Nasution masuk ke dalam barisan kader PDIP yang menyatakan dukungan ke Prabowo Subianto dalam ajang Pilpres 2024.

Sebelum Bobby, sejumlah kader PDIP lainnya secara tersirat atau tersurat juga sempat menyatakan dukungan ke menteri pertahanan itu. Padahal, PDIP sendiri mendukung mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

PDIP pun tak tinggal diam. Pejabat teras PDIP memanggil para kader yang ‘membelot’ ini. Mereka diberi sejumlah sanksi. Terbaru adalah Bobby Nasution.

Akhirnya menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu resmi dikeluarkan dari partai pada 10 November 2023 berdasarkan surat DPC PDIP Kota Medan nomor 217 /IN/DPC-29.B-26.B/XI/2023.

Dalam surat yang ditandatangani oleh Ketua DPC PDIP Kota Medan Hasyim dan Sekretaris DPC PDIP Kota Medan Roby Harus itu, Bobby dinyatakan telah terbukti melakukan pelanggaran kode etik dan disiplin anggota partai.

Bobby mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming. Padahal, PDIP mengusung pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD.

"Sehingga Saudara Muhammad Bobby Afif Nasution tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota PDI Perjuangan," tulis surat tersebut.

Gibran Rakabuming Raka

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka makan malam bersama Prabowo di Solo, Jawa Tengah pada Mei lalu. Prabowo bahkan mengunggah momen kedekatan dengan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu di akun Instagramnya, @prabowo.

Ternyata tak hanya makan malam, setelah itu keduanya menemui relawan Gibran-Jokowi dan menyatakan dukungannya atas pencapresan Prabowo di Pilpres 2024.

Hasilnya, DPP PDIP memanggil Gibran ke Jakarta untuk dimintai klarifikasi tiga hari setelahnya. Ternyata, Gibran tak diberi sanksi melainkan hanya nasihat.

Namun, Gibran justru resmi dideklarasikan menjadi cawapres pendamping Prabowo di ajang Pilpres 2024 sehingga PDIP menyatakan Gibran secara de facto bukan lagi kader partai berlambang banteng bermoncong putih itu.

Effendi Simbolon

Pada Juli lalu, Politisi PDIP Effendi Simbolon juga menyatakan kekaguman dengan Prabowo. Saat itu, Prabowo diundang untuk menghadiri rapat kerja nasional Punguan Simbolon Dohot Boruna Indonesia (PSBI) 2023. Effendi sendiri merupakan Ketua Umum PSBI.

Dalam kesempatan itu, Effendi menyatakan Prabowo merupakan sosok yang pantas memimpin Indonesia ke depan menggantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Saya pernah menyampaikan saya melihat seyogianya yang bertarung sekarang itu ada Prabowo-Prabowo yang setara. Jadi, kelasnya itu sama. Kalau ada 3, ada 4 ya sekelas Prabowo sehingga kita memang mampu berkompetisi di dunia internasional, yang mampu merajut keharmonian dari Aceh hingga Papua,” kata Effendi, Senin (10/7/2023).

Hasilnya, Effendi dipanggil oleh pengurus partai untuk dimintai keterangan terkait pernyataannya itu. Dia menghadap Hasto dan Komarudin selama sejam lebih. Setelahnya, Hasto menyatakan Effendi tetap setia dengan keputusan partai untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden di Pilpres 2024 bukan Prabowo.

Meski demikian, Effendi ternyata tidak masuk ke dalam daftar bacaleg PDIP untuk Pileg 2024. PDIP menyatakan anggota DPR petahana itu diberi penugasan lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper