Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penerima Beasiswa LPDP Tumbuh 7 Kali Lipat, Jokowi: Masih Kurang!

Presiden Jokowi mengaku kurang puas, meskipun penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) naik 7 kali lipat.
Jokowi saat membuka Konvensi Kampus XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia di Universitas Negeri Surabaya, Senin (15/1/2023). (ANTARA/Tangkapan layar Youtube Unesa)
Jokowi saat membuka Konvensi Kampus XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia di Universitas Negeri Surabaya, Senin (15/1/2023). (ANTARA/Tangkapan layar Youtube Unesa)

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap merasa kurang puas, meskipun penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) telah meningkat hingga 7 kali lipat.

Menurutnya, dengan dana abadi LPDP yang saat ini sudah mencapai Rp 139 triliun sebenarnya penerima beasiswa masih dapat ditingkatkan hingga 5 kali lipat lagi. 

Hal ini disampaikannya secara resmi saat membuka Konvensi XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia yang diselenggarakan di Graha Unesa Kampus II, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, pada Senin (15/1/2024).

"Jumlah penerima beasiswa juga sudah meningkat tujuh kali lipat dari awal LPDP dibuka, tapi ini masih jauh, masih sangat kurang. Saya kira perlu ditingkatkan paling tidak lima kali lipat dari yang sudah ada sekarang," kata Jokowi. 

Lebih lanjut, Jokowi memerinci apabila menyoroti APBN untuk kebutuhan pendidikan dari 2009-2024 atau sekitar 15 tahun, anggaran yang ada telah mencapai Rp 6.400 triliun. 

Adapun, orang nomor satu di Indonesia itu melanjutkan bahwa dana abadi LPDP pada saat dibuka pun mencapai Rp1 triliun dan hingga saat ini pada 2023 sudah mencapai Rp 139 triliun. 

Dia meyakini dengan kenaikan jumlah penerima beasiswa turut menjadi solusi dari rasio penduduk berpendidikan tinggi terhadap populasi produktif yang masih rendah.

Kepala Negara menyebut saat ini rasio penduduk berpendidikan S2 dan S3 terhadap populasi produktif di Indonesia cukup rendah yaitu di angka 0,45 persen. Sementara itu, sejumlah Negara tetangga, seperti Vietnam dan Malaysia yang masing-masing sudah berada di angka 2,43 persen, apalagi di sejumlah Negara maju angkanya mencapai 9,8 persen.

Jokowi mengatakan bahwa pekan ini akan menggelar rapat untuk membahas soal rasio tersebut. Khususnya, untuk mencarikan solusi kebijakan apa yang akan diambil pemerintah untuk meningkatkan rasio penduduk berpendidikan S2 dan S3 itu. 

"Memang butuh, sekali lagi, butuh anggaran besar dan pembiayaan yang besar tetapi tetap ini menjadi kewajiban kita untuk mencarikan jalan agar rasio kita tadi bisa terangkat naik," pungkas Jokowi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper