Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polisi Dalami Pelaku Ancaman Penembakan Anies Saat Live Streaming di TikTok

Polisi masih mendalami pelaku yang memberikan komentar ancaman penembakan saat capres nomor urut 1, Anies Baswedan melakukan siaran langsung di TikTok.
Capres nomor urut satu Anies Baswedan menyampaikan pandangannya saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Capres nomor urut satu Anies Baswedan menyampaikan pandangannya saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA – Polisi masih mendalami pelaku yang memberikan komentar ancaman penembakan saat calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan melakukan siaran langsung pada media sosial TikTok.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menyebutkan bahwa sejauh ini pihaknya belum menerima laporan atas ancaman tersebut.

“Sejauh ini belum ada laporannya. Namun, Polri telah melakukan proses pendalaman terhadap akun tersebut,” katanya melalui pesan singkat kepada wartawan, Jumat (12/1/2024).

Trunoyudo juga mengimbau kepada masyarakat agar bersama-sama mewujudkan Pemilu yang aman dan damai demi menjaga kesatuan bangsa.

Berdasarkan penelusuran Bisnis, ancaman penembakan ini viral hingga jejaring sosial X atau Twitter. 

Warganet menguggah cuplikan komentar ancaman itu, yang dilontarkan oleh akun dengan nama pengguna @rifanariansyah, meskipun akun tersebut tidak dapat ditemukan pada saat ini. Dirinya juga disebut berlokasi di Kalimantan Timur (Kaltim).

Terkait dengan hal ini, Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Yusuf Sutejo mengatakan bahwa polisi masih menunggu pihak yang dianggap keberatan atas ancaman itu.

Hal ini dikarenakan tindakan pengancaman merupakan delik aduan, di mana polisi baru dapat menindaklanjuti apabila terdapat laporan.

Kendati demikian, pihaknya masih berupaya menemukan sosok di balik akun tersebut.

“Kita masih menunggu siapa yang merasa menjadi korban pengancaman atau yang keberatan. Polda Kaltim sedang mem-profiling pemilik akun tersebut, walaupun akun tersebut sekarang sudah hilang,” katanya kepada wartawan, Jumat (12/1/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper