Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Ledakan Bom di Iran Tewaskan 95 Orang, Presiden Ebrahim Siap Balas Dendam

Dua ledakan bom menewaskan hampir 100 orang dan melukai banyak orang pada sebuah upacara di Iran pada Rabu (3/1/2024)
Dua Ledakan Bom di Iran Tewaskan 95 Orang, Presiden Ebrahim Siap Balas Dendam. Presiden Iran Seyyed Ebrahim Raisi akan berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada 23 hingga 24 Mei 2023./Istimewa
Dua Ledakan Bom di Iran Tewaskan 95 Orang, Presiden Ebrahim Siap Balas Dendam. Presiden Iran Seyyed Ebrahim Raisi akan berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada 23 hingga 24 Mei 2023./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Dua ledakan bom menewaskan hampir 100 orang dan melukai banyak orang pada sebuah upacara di Iran pada Rabu (3/1/2024) untuk memperingati komandan Qassem Soleimani yang terbunuh oleh pesawat tak berawak AS pada 2020.

Para pejabat Iran pun mengklaim peledakan tersebut didalangi oleh teroris, meskipun tidak disebutkan secara spesifik.

Televisi pemerintah Iran melaporkan ledakan pertama dan kemudian ledakan kedua setelah 20 menit dalam acara tersebut, tetapi tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas kejadian itu.

Seorang pejabat senior AS mengatakan di Washington bahwa ledakan tersebut tampaknya mewakili serangan teroris seperti yang dilakukan di masa lalu oleh militan ISIS.

Presiden Iran Ebrahim Raisi mengutuk kejahatan keji dan tidak manusiawi tersebut, dan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Khamenei bersumpah akan membalas dendam atas dua pemboman berdarah tersebut.

“Penjahat yang kejam… harus tahu bahwa mereka akan ditindak tegas mulai sekarang dan tidak diragukan lagi akan ada tanggapan yang keras,” kata Khamenei dalam sebuah pernyataan, menurut media pemerintah, dilansir dari Reuters, Kamis (4/1/2024).

Beberapa negara, termasuk Rusia dan Turki, mengutuk serangan tersebut, dan Sekretaris Jenderal PBB menyerukan agar mereka yang bertanggung jawab dimintai pertanggungjawaban.

Menteri Kesehatan Iran Bahram Eynollahi mengatakan kepada TV pemerintah bahwa jumlah korban tewas mencapai 95 orang, turun dari 103 orang, dan mengatakan 211 orang lainnya terluka, menjadikannya serangan paling mematikan dalam sejarah Republik Islam, yang pernah menghadapi insiden serupa di masa lalu dari berbagai kelompok, termasuk ISIS.

Iran di sebelumnya menyalahkan Israel atas serangan terhadap individu atau tempat di dalam perbatasannya, meskipun klaim disangkal oleh Israel. Namun, tidak ada indikasi keterlibatan negara asing dalam ledakan di kuburan tersebut.

Jubir Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby juga melihat tidak melihat adanya indikasi bahwa Israel berada di balik ledakan tersebut.

Pada 2022, kelompok militan Muslim Sunni ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan di tempat suci Syiah di Iran yang menewaskan 15 orang.

Serangan sebelumnya yang diklaim oleh kelompok tersebut termasuk pemboman kembar yang mematikan pada 2017 yang menargetkan parlemen Iran dan makam pendiri Republik Islam Ayatollah Ruhollah Khomeini. Militan Baluchi dan separatis etnis Arab juga melancarkan serangan di Iran.

Pembunuhan AS terhadap Soleimani pada 3 Januari 2020, serangan pesawat tak berawak di bandara Baghdad dan pembalasan Teheran dengan menyerang dua pangkalan militer Irak yang menampung pasukan AS, membuat Amerika Serikat dan Iran semakin dekat dengan konflik besar-besaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper