Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengeroyokan Relawan Ganjar di Boyolali, Kapendam: Sebelumnya Sudah Geber-geber

TNI menyampaikan oknum anggota yang mengeroyok relawan Ganjar Pranowo di Boyolali, Jawa Tengah dilakukan secara spontan.
Ilustrasi/Jibiphoto
Ilustrasi/Jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA - TNI menyampaikan oknum anggota yang mengeroyok relawan Ganjar Pranowo di Boyolali, Jawa Tengah dilakukan secara spontan.

Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Inf Richard Harison menyampaikan bahwa oknum anggota TNI melakukan pengeroyokan dengan motif spontan karena iring-iringan relawan Ganjar dilakukan secara berkali-kali.

"Itu motifnya spontan, kenapa spontan? Karena kalau dilihat dari CCTV memang satu kali saja tapi geber-geber itu dimulai sejak jam 9 pagi," kata Richard kepada wartawan, Rabu (3/1/2024).

Atas hal tersebut, kata Richard, anggota TNI yang tengah bermain voli di sekitar TKP mulai terganggu dengan aktivitas relawan Ganjar yang memain-mainkan gasnya di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali. 

"Sebelum kejadian sudah geber-geber, cuman yang diangkat kan pada saat kejadian saja. Sebelumnya kejadian berkali-kali lewat, mungkin bukan orang yang sama, tetapi [masih] kelompok itu. Nah akhirnya yg bermain voli keluar, akhirnya terganggu," tambahnya.

Sebagai informasi, dalam kasus pengeroyokan ini pihak TNI telah menetapkan enam tersangka setingkat prajurit dua (Prada), di antaranya Prada Y, Prada P, Prada A, Prada J, Prada F dan Prada M.

Adapun, kronologi dari TNI kasus ini bermula saat beberapa anggota Kompi B sedang bermain bola voli. Kemudian, mereka tiba-tiba mendengar suara bising rombongan sepeda motor knalpot brong sekitar pukul 11.19 WIB. 

Dalam hal ini, Richard menyebut pengendara sepeda motor itu memain-mainkan gasnya saat melintas di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali. 

Seketika itu, beberapa anggota yang sedang bermain bola voli keluar dari gerbang dan melihat rombongan pengendara sepeda motor tersebut sudah melintas di depan Markas Kompi B. 

Beberapa saat kemudian, sebanyak dua orang pengendara sepeda motor melintas lagi dengan knalpot brong dan disebut memain-mainkan gas sepeda motornya. 

Aksi kedua pengendara sepeda motor itu lalu dihentikan dan ditegur oleh anggota dan selanjutnya terjadi perdebatan yang terjadinya tindak penganiayaan oleh oknum anggota.

Menurut Richard, anggota TNI tersebut pada awalnya hanya menegur kedua orang pengendara sepeda motor tersebut agar tertib berlalu-lintas dengan tidak memain-mainkan gas sepeda motornya, supaya tidak mengganggu orang-orang di sekitar jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper