Bisnis.com, JAKARTA – Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menyebut bahwa pihaknya akan menggunakan bahasa sederhana dalam debat ketiga Pilpres 2024 pada Minggu (7/1/2024) mendatang.
“Akan menggunakan bahasa sederhana. Menggunakan bahasa yang muda dipahami oleh rakyat dengan gampang,” kata Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani di kawasan Jalan Bangka IX, Jakarta Selatan pada Rabu (3/1/2024).
Pihaknya mengaku tidak melakukan evaluasi khusus dari debat cawapres lalu, di mana Gibran menuai kritik karena penggunaan berbagai istilah rumit.
Kendati demikian, TKN tetap berfokus pada substansi debat yang banyak menyinggung soal pertahanan, agar gagasan dari paslon tersebut dapat sampai kepada masyarakat.
“Sehingga ini bagian dari upaya kita untuk mengeksplor bagaimana program kerja pemerintah Prabowo-Gibran nanti kalau dipercaya menjadi presiden dan wakil presiden, bisa dipahami dan dimengerti oleh rakyat di bidang pertahanan,” katanya.
Seperti diketahui, penampilan Gibran pada debat kedua 22 Desember lalu disorot banyak pihak karena beberapa kali menggunakan istilah rumit.
Baca Juga
Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu sempat menanyakan perihal istilah State of the Global Islamic Economy (SGIE) ke cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar yang tidak langsung memahami artinya.
Sementara itu, debat ketiga Pilpres 2024 khusus calon presiden mendatang akan bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik.
Debat pertama yang membahas hukum, hak asasi manusia (HAM), pemerintahan, pemberantasan korupsi, dan penguatan demokrasi telah dilaksanakan pada 12 Desember, disusul debat kedua pada 22 Desember tentang ekonomi (kerakyatan dan digital), kesejahteraan sosial, investasi, perdagangan, pajak (digital), keuangan, dan pengelolaan APBN.
Selanjutnya, debat keempat khusus cawapres pada 21 Januari 2024 akan membahas energi, sumber daya alam (SDA), SMN, pajak karbon, lingkungan hidup dan agraria, serta masyarakat adat. Ketiga capres akan kembali bertemu pada debat terakhir 4 Februari 2024 akan fokus pada tentang kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.
