Bisnis.com, Jakarta - Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyatakan tidak terlalu ambil pusing dengan hasil survei yang mencatat penurunan elektabilitas pasca ditinggal keluarga Joko Widodo (Jokowi) menyeberang ke Prabowo Subianto.
Ganjar mengungkapkan, dia dan cawapres Mahfud MD tidak akan menyia-nyiakan waktu masa kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 untuk bertemu langsung dengan masyarakat.
“Inilah waktu-waktu saya tour keliling untuk makin banyak bertemu rakyat. Jadi silahkan survei dirilis tapi saya akan bertemu dengan rakyat,” kata Ganjar.
Sekadar catatan, hasil survei Indikator Politik dan CSIS mencatat penurunan elektabilitas capres dari PDI Perjuangan atau PDIP. Elektabilitas Ganjar versi Indikator hanya 24,5 persen di bawah Prabowo-Gibran yang sebanyak 46,7 persen.
Sementara CSIS menempatkan elektabiltas Ganjar-Mahfud di posisi buncit. Elektabilitas Ganjar-Mahfud hanya di angka 19,4 persen.
Meski demikian, Ganjar mengatakan dirinya tetap melihat hasil survei, namun tidak menjadikannya sebagai acuan.
“Tapi kita harus ketemu rakyat, kita harus bersama mereka, dengarkan baik-baik detak jantungnya, cium bau keringatnya, bahwa di sana membutuhkan kita semua untuk membangun perjuangan nasibnya,” tegas Ganjar.
Baca Juga
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengatakan, sejak awal masa kampanye Pilpres dirinya memulai dari Merauke, Papua. Dari wilayah Timur Indonesia lah dia mendengarkan aspirasi masyarakat terkait keluh kesah mereka.
“Saya tidak bisa tinggal diam, ketika memulai masa kampanye saya harus ke Papua,” kata Ganjar.
Lebih lanjut, ditekankan Ganjar bersama Mahfud tidak pernah gentar dan mundur terkait hasil survei beredar belakangan ini.“Ganjar-Mahfud dan pendukungnya tidak pernah gentar, tidak pernah mundur,” pungkas Ganjar.