Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan negaranya menentang penggunaan kekuatan angkatan laut anti-pembajakan Uni Eropa dengan operasi Atalanta, dalam koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) untuk melindungi pengiriman di Laut Merah dari serangan pemberontak Houthi Yaman, pada Rabu (27/12/2023).
Sanchez mengatakan pemerintahannya bersedia dan terbuka terhadap pembentukan kekuatan lain oleh Uni Eropa untuk mengatasi masalah tersebut.
Kelompok Houthi yang didukung Iran telah melakukan beberapa serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah, yang menurut mereka sebagai bentuk dukungan terhadap warga Palestina selama perang Israel-Hamas di Jalur Gaza.
Dia mengatakan bahwa Atalanta yang dibentuk pada 2008 dan saat ini beroperasi di Samudera Hindia dengan hanya satu kapal dari angkatan laut Spanyol tidak memiliki karakteristik saat berpatroli di Laut Merah untuk mencegah serangan Houthi.
“Situasinya benar-benar berbeda dan risikonya pun berbeda,” ucapnya mengenai masalah tersebut, dilansir CNA, Kamis (28/12/2023).
Spanyol mengambil alih komando misi maritim Uni Eropa dari Inggris pada 2019, saat London sedang mempersiapkan pengeluarannya dari Uni Eropa. Markas operasional Atalanta juga dipindahkan ke pangkalan angkatan laut Rota di Spanyol Selatan.
Baca Juga
Sementara, Pentagon mengatakan 20 negara telah bergabung dengan koalisi pimpinan Washington untuk melindungi jalur pelayaran utama di Laut Merah, pada pekan lalu.
Pemerintah Spanyol bersikap bertentangan dan juru bicara Kementerian Pertahanan Spanyol mengatakan bahwa Spanyol tidak akan berpartisipasi.
Meskipun tidak ada alasan yang diberikan, layanan pers pemerintah Spanyol mengatakan keputusan untuk tidak berpartisipasi didorong oleh politik dalam negeri.
Partai Sosialis pimpinan Sanchez memerintah dalam koalisi minoritas dengan partai sayap kiri Sumar, yang umumnya menentang kebijakan luar negeri AS.