Bisnis.com, PONTIANAK - Calon Presiden (Capres) Koalisi Perubahan, Anies Baswedan menyebut, perlu adanya investigasi yang lengkap terhadap kasus meledaknya tungku di smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel di Morowali, Sulawesi Tengah.
Adapun, insiden ledakan tungku PT ITSS tersebut terjadi sekitar pukul 05.30 WITA pada Minggu (24/12/2023). Berdasarkan perkembangan terakhir, korban meninggal akibat insiden ini bertambah menjadi 18 orang yang terdiri atas 8 tenaga kerja asing dan 10 tenaga kerja Indonesia.
Anies mengatakan bahwa investigasi ini harus dilakukan untuk mengetahui apa penyebab dari ledakan yang terjadi ini.
“Kecelakaan kerja itu bisa terjadi karena memang di luar kendali atau itu karena tidak ada antisipasi untuk keselamatan. Karena itu, menurut saya harus ada investigasi yang lengkap,” ujar Anies dalam agenda 'Desak Anies' di Pontianak, Selasa (26/12/2023).
Anies menilai kasus ledakan ini terjadi karena adanya kelalaian dan perencanaan yang meleset. Untuk itu, menurutnya, perlu ada pihak yang bertanggung jawab dan mendapatkan hukuman yang setara.
Lebih lanjut, untuk menjadi pelajaran ke depannya, Anies menyebut, perlunya mengedepankan keselamatan kerja daripada keuntungan semata.
Baca Juga
“Kadang-kadang banyak yang mencoba memikirkan, yang penting keuntungan yang meningkat daripada memikirkan keselamatan kerja, dan itu yang harus diubah. Karena keselamatan kerja itu nomor satu,” ucapnya.
Eks Gubernur DKI Jakarta ini juga menyampaikan perlunya ada ketegasan dalam semua proyek-proyek yang menyangkut pertambangan dan lain-lain yang harus memprioritaskan tenaga kerja indonesia.
“Jadi kita harus, kalau menurut saya nih, audit. Keselamatan kerjanya di audit, jaminan kerjanya di audit, kemudian memastikan bahwa benefit yang diberikan kepada para pekerja itu diterima dengan adil,” ujar Anies.