Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gibran: Program Makan Siang Gratis Rp400 Triliun Banyak yang Nyinyir!

Cawapres Gibran Rakabuming Raka menyebut bahwa program makan siang gratis senilai Rp400 triliun yang dicanangkannya banyak dicibir oleh berbagai pihak.
Cawapres Nomor Urut 2 Gibran Rakabuming Raka memaparkan visi misi dalam debat Cawapres di JCC Senayan, Jumat (22/12/2023). JIBI/Arief Hermawan P.
Cawapres Nomor Urut 2 Gibran Rakabuming Raka memaparkan visi misi dalam debat Cawapres di JCC Senayan, Jumat (22/12/2023). JIBI/Arief Hermawan P.

Bisnis.com, JAKARTA – Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menyebut bahwa program makan siang gratis senilai Rp400 triliun yang dicanangkannya bersama Prabowo Subianto banyak dicibir oleh berbagai pihak.

Hal tersebut disampaikannya sebagai respons terhadap tanggapan cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan cawapres nomor urut 3, Mahfud MD terkait pertanyaan perihal infrastruktur sosial.

“Saya tadi juga bicara soal infrastruktur sosial, stunting. Itu lho, Pak. Tapi enggak apa-apa, saya perjelas lagi. Kita punya program makan siang gratis, banyak yang nyinyir,” kata Gibran.

Dia melanjutkan, program makan siang gratis yang digagas pihaknya ini adalah investasi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Wali Kota Surakarta ini berpendapat bahwa program ini merupakan stimulan bagi masyarakat maupun usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bergerak di bidang pangan.

“Program makan siang gratis Rp400 T ini adalah stimulan untuk ibu-ibu, warteg-warteg, warung-warung, catering-catering yang ada di daerah,” tuturnya.

Dikatakan Gibran, dengan dana besar yang dikucurkan, seluruh ibu-ibu di Indonesia akan terlibat dalam memasak makan siang bagi seluruh anak-anaknya.

Hal ini menurutnya merupakan bentuk nyata dari infrastruktur sosial sebagai investasi menuju Indonesia Emas 2045.

Sebelumnya, panelis mempertanyakan bagaimana strategi paslon untuk memastikan penyediaan infrastruktur sosial tanpa membebani keuangan daerah.

Gibran menjawab bahwa pertanyaan tersebut berkait kelindan dengan masalah air bersih dan sanitasi yang tak jauh juga dari persoalan stunting. Dia menyebut perlu kolaborasi banyak pihak untuk menyelesaikan permasalahan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper