Bisnis.com, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran membeberkan ada paslon yang kini lebih sibuk mengomentari paslon nomor urut 2 dibandingkan dengan berkampanye.
Wakil Ketua Koordinator Strategis TKN Prabowo-Gibran, Juri Ardiantoro menyebut paslon lain saat ini tengah sibuk membuat narasi untuk menjatuhkan paslon Prabowo-Gibran. Kemudian, narasi tersebut, menurut Juri didistribusikan ke para pendukungnya.
"Ada beberapa narasi yang belakangan ini sangat santer dibuat dan didistribusikan oleh paslon lain terkait paslon nomor urut 2," tuturnya di Jakarta, Kamis (21/12).
Juri juga mengaku heran dengan timses paslon lain yang kini lebih sering banyak berkomentar dengan kampanye Prabowo-Gibran.
Padahal seharusnya, menurut Juri, timses paslon lain sebaiknya fokus berkampanye bukan malah mengomentari setiap aksi yang dilakukan Prabowo-Gibran.
"Jadi mungkin paslon nomor 2 itu begitu menarik, sehingga mereka sibuk untuk ngurusi pasangan calon ini," katanya.
Baca Juga
Beberapa paslon memang kerap melemparkan komentar baik dari sisi program maupun personal kepada paslon nomor urut 2.
Baru-baru ini, capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyinggung Calon membuat lelucon soal makan siang gratis, yang merupakan program utama Prabowo Subianto.
Awalnya, mantan Gubernur Jawa Tengah ini menceritakan soal salah satu program unggulannya apabila terpilih menjadi presiden yaitu internet gratis untuk pelajar dan sekolah gratis untuk keluarga miskin.
Dia lalu membuat lelucon soal makan siang gratis di sekolah ala program unggulan Prabowo apabila terpilih menjadi presiden.
"Yang setuju makan siang gratis? Ada? Ya makan di rumah saya saja," kata Ganjar.
Sementara itu, calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan kembali mengajak pemilih untuk tidak memilih pemimpin yang suka marah, karena pempimpin yang suka marah akan terbiasa membawa sifat tersebut karena pola itu tidak bisa diubah.
“Bila dulu matang besok juga matang. Bila dulu suka marah besok juga suka marah. Bila dulu tenang, maka besok juga tenang. Pasti, karena itu namanya pola. Pola itu nggak bisa bohong,” kata Anies di Lubuklinggau dikutip, Selasa (19/12/2023).
