Bisnis.com, JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) menyambut baik hasil survei lembaga riset dari bermarkas di Australia, Roy Morgan, yang menunjukkan calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo memperoleh elektabilitas tertinggi.
Berdasarkan survei tersebut, Ganjar meraih total suara 38%, naik 10% sejak kuartal Maret 2023. Dia mengungguli pesaingnya capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang raib 30% suara (naik 13%) dan capres nomor urut 1 Anies Baswedan yang dapat 25% suara (naik 10%).
"Itu menjadi suatu bentuk bahwa survei yang kredibel itu bisa muncul," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Sabtu (16/12/2023).
Dia meyakini, survei Roy Morgan dilaksanakan dengan metodologi yang semestinya. Oleh sebab itu, lanjutnya, Ganjar bisa meraih elektabilitas tertinggi.
"[Padahal] begitu banyak lembaga survei cenderung memenangkan pihak tertentu," jelasnya.
Hasto berpendapat, dalam perpolitikan Indonesia, survei memang cenderung digunakan sebagai alat pemenangan. Dengan demikian, pihaknya tidak ingin fokus pada hasil survei, meskipun hasilnya menunjukkan angka-angka yang positif.
Baca Juga
"Bagi kami sejak awal, kami berpedoman gerakan turun ke bawah itu jauh lebih penting daripada sekedar melihat survei. Menang dimulai dari TPS, itu jauh lebih penting daripada sekedar melihat hasil survei," tutupnya.
Sebagai catatan, survei Roy Morgan ini dilaksanakan pada Juli-September 2023 kepada 2.630 pemilih Indonesia yang berusia di atas 17 tahun. Artinya, survei dilakukan sebelum manuver keluarga Jokowi yang diawali dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Survei ini menemukan bahwa Ganjar memimpin perolehan suara dengan kuat di Pulau Jawa, sementara Prabowo bersaing ketat dengan Ganjar di Pulau Sumatera.
“Ganjar dari PDIP memimpin dengan kuat di Pulau Jawa yang paling padat penduduk di Indonesia dengan dukungan 41%, unggul lebih dari 10% dari penantangnya, Prabowo [29%] dan Anies [25%],” kata CEO Roy Morgan Michele Levine dalam keterangannya, dikutip Jumat (15/12/2023).