Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Sandiaga Uno menanggapi hasil survei yang menyatakan 28,7% masyarakat Indonesia masih bimbang dan belum menentukan pilihannya untuk pemilihan umum (pemilu) 2024.
Sandiaga menyatakan sudah memiliki data secara geografis, ekonomi, dan demografi dari 28,7% yang belum menentukan pilihan tersebut.
"Karena kita tahu di mana 28,7% itu mereka berada secara geografi, secara ekonomi dan juga dari demografinya, klasternya ada di mana kita sudah memiliki datanya, jadi nanti tinggal disesuaikan melalui pola kampanye yang targeted dan segmented," katanya, saat ditanyai awak media di Kemenko PMK, pada Senin (11/12/2023).
Dia mengatakan perlu pesan yang lebih disukai masyarakat, pesan konstruktif, dan pesan yang dibutuhkan masyarakat.
"Pesan-pesan yang memberikan solusi yang responsif yang dibutuhkan masyarakat yaitu di dalam ekonomi hubungannya peluang usaha dan lapangan pekerjaan, terciptanya stabilitas bahan pokok, bagaimana harga-harga bisa murah dan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi itu menjadi kekuatan Ganjar-Mahfud," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa 28% orang yang belum menentukan pilihannya tersebut mayoritas membutuhkan biaya hidup yang terjangkau, dan sosok yang dekat dengan masyarakat.
Baca Juga
"Iya mereka membutuhkan lapangan kerja pekerjaan yang mudah mereka membutuhkan biaya hidup yang terjangkau harga-harga yang murah khususnya kebutuhan sehari-hari. Mereka ini juga menginginkan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, itu harapan pesan yang bisa kita sampaikan secara jelas dan tegas mereka juga ingin sosok yang dekat dengan masyarakat sosok seperti Pak Jokowi. Saya menyebutnya Pak Ganjar ini Jokowi versi 2024," ucapnya.
Saat ditanya keselarasan Ganjar dengan Presiden Jokowi, dia menyatakan perlu melanjutkan dengan akselerasi dan perbaikan koreksi.
"Dengan percepatan tentunya akselerasi dengan perbaikan koreksi, tapi melanjutkan arah pembangunan yang sudah berlanjut dari 2014 agar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," tambahnya.
Seperti diketahui, berdasarkan hasil survei Kompas terbaru, merilis survei bahwa pemilih yang masih bimbang atau yang belum menentukan pilihan untuk pemilu 2024 mencapai 28,7%.