Bisnis.com, JAKARTA - Anies Baswedan akhirnya menjawab pertanyaan mengapa dirinya akhirnya melawan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Sebelumnya, Anies pernah mengatakan bahwa dirinya tidak akan melawan Prabowo yang maju sebagai calon presiden (capres).
Hal tersebut disampaikan Anies saat dirinya masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Saya tidak pernah ditawari menjadi capres dari Pak Prabowo. Namun, betul jika tawaran dari yang lain ada. Saya menegaskan, saya tidak ingin menjadi orang yang mengkhianati Pak Prabowo, jika memang beliau masih maju jadi capres," ucap Anies saat membahas adanya tawaran capres, dikutip dari Youtube Najwa Shihab yang diunggah pada 16 Agustus 2018.
Menjawab hal ini, Anies juga telah memberikan klarifikasi mengenai ucapannya tak akan melawan Prabowo dalam Pilpres.
Ia menjelaskan, yang dimaksudkan tidak melakukan "intercept" pencalonan Prabowo adalah untuk Pilpres 2019.
Baca Juga
"Jadi saya katakan saya tidak akan mengintercept pencalonan bapak tahun 2019 besok. Selesai. Jadi itu semua sudah ditunaikan. Jadi tidak ada yang dikhianati," ucap Anies dalam acara Mata Najwa, yang videonya diunggah pada September 2023 lalu.
Anies pun kembali menjelaskan maksud perkataannya untuk tidak mengkhianati Prabowo dalam sebuah acara di Jambi.
Mengutip dari Youtube miliknya, Anies menceritakan bahwa dirinya masih fokus menangani DKI Jakarta selama 5 tahun.
Pada 2019, ia juga diminta untuk menjadi calon presiden oleh beberapa pihak. Namun saat itu, ia sudah berkomitmen kepada Prabowo untuk menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur.
"Ketika saya tuntas di Jakarta, saya orang merdeka yang boleh mengambil keputusan apapun," jelasnya disambut riuh tepuk tangan mahasiswa.