Bisnis.com, JAKARTA - Tiga calon presiden (capres) telah melakukan debat pertama pada Selasa (12/12/2023) di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta.
Capres Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo mendapatkan kesempatan untuk memaparkan visi-misi, tanya jawab bertema, hingga menyampaikan pernyataan penutup dengan total durasi 120 menit.
Anies Baswedan, capres nomor urut 1, mendapatkan kesempatan pertama menyampaikan visi dan misi.
Bak menabuh genderang perang, Anies langsung menyenggol terkait adanya Gen Z yang menjadi calon wakil Presiden (Cawapres) padahal masih banyak Gen Z yang masih di marjinalkan karena berpendapat didepan umum.
Prabowo juga ‘dikeroyok’ soal masalah penanganan konflik di Papua. Saat debat, Prabowo mengatakan bahwa konflik di Papua merupakan masalah lama yang telah ada di Indonesia. Terlebih lagi, konflik di Papua sarat dengan campur tangan pihak asing.
Namun demikian, kata Prabowo, untuk meredam aksi terorisme dan gerakan sparatis, pihaknya menegakkan hukum, dibarengi dengan menggenjot pertumbuhan ekonomi di wilayah Timur Indonesia itu.
Baca Juga
"Rencana saya tentu menegakkan hukum dan mempercepat pembangunan ekonomi. Presiden Jokowi paling banyak ke Papua, kalau tidak salah lebih dari 19 kali, dan telah meingkatkan pertumbuhan ekonomi dan lain-lain," kata Prabowo dalam debat capres di KPU, Selasa (12/12/2023).
Menanggapi hal itu, Ganjar menyarankan agar Prabowo untuk berdialog bersama dengan masyarakat Papua. Giliran Anies melanjutkan dengan menuturkan bahwa masalah utama konflik di Papua bukan semata-mata soal kekerasan sehingga pendekatan persuasif dinilainya menjadi solusi.
Menanggapi keduanya, Prabowo menegaskan bahwa dia setuju soal pendekatan melalui pendekatan persuasif. Dia juga merespons pernyataan Anies bahwa permasalahan di Papua tidak sederhana, sebab ada beberapa faktor ideologi hingga geopolitik.
"Jadi benar keadilan benar harus ada keadilan, tapi saya mau mengatakan tidak sesederhana itu pak Anies. Ada faktor lain pak Anies, ada faktor geopolitik, ada faktor ideologi, ini masalah tidak gampang, tetapi saya sependapat harus ada tegakan keadilan dan dialog. ini masalah bangsa, semua kekuatan harus kita rangkul," pungkas Prabowo.
Lalu pada tema Penguatan Demokrasi, Anies yang berkesempatan menjadi yang pertama menyampaikan pendapat, menyebut kepercayaan rakyat saat ini semakin menurun pada proses demokrasi, tak sekadar kepada partai politik.
"Kebebasan berbicara menurun dan angka demokrasi menurun," ujarnya.
Menanggapi Anies, Prabowo menegaskan bahwa demokrasi berjalan dengan baik dan salah satu buktinya adalah Anies memenangi Pilgub DKI meskipun berstatus oposisi.
“Saya berpendapat Mas Anies ini agak berlebihan. Mas Anies mengeluh tentang demokrasi ini dan itu, [tapi] Mas Anies jadi Gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa, saya yang mengusung Bapak [...] Anda oposisi dan Anda terpilih,” kata Prabowo dalam Debat Capres di KPU, Selasa (12/12/2023).
Menanggapi itu, Anies balik menyerang Prabowo dengan menyebutnya tidak tahan menjadi oposisi.
"Sayangnya tidak semua orang tahan menjadi oposisi, seperti yang disampaikan Pak Prabowo, Pak Prabowo tidak tahan untuk menjadi oposisi," ujar Anies.
Sementara itu, Ganjar menyebut perdebatan keduanya seakan membuka buku lama dan saling tagih janji. Selain itu, eks Gubernur Jawa Tengah itu juga menegaskan bahwa tidak ada demokrasi tanpa partai politik sebagai tempat kaderisasi dan pendidikan politik. Pendapat tersebut seakan menjadi counter atas tudingan 'petugas partai' yang disematkan lawan politik kepadanya.
Tema HAM juga menjadi momentum Anies-Ganjar mencecar Prabowo. Ganjar mulanya bertanya kepada Prabowo mengenai 12 kasus pelanggaran HAM berat dalam sejarah Indonesia. Dia mengungkit perihal rekomendasi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tentang rekomendasi penyelesaian pelanggaran HAM kepada Presiden pada 2009.
“Pertanyaan saya ada dua, kalau Bapak ada di situ, apakah akan membuat pengadilan HAM dan membereskan rekomendasi DPR? Pertanyaan kedua, apakah Bapak bisa membantu menemukan di mana kuburnya yang hilang agar mereka bisa berziarah?” tanya Ganjar.
Prabowo lantas mengatakan bahwa persoalan tersebut telah banyak ditanyakan kepadanya saban lima tahun, dan bahwa Mahfud MD selaku cawapres Ganjar mestinya juga menangani itu.
“Anda sebut 2009 kan, sekian tahun yang lalu kan. Ini ditangani justru oleh [calon] wakil presiden anda. Jadi, apa lagi yang mau ditanyakan kepada saya? Saya sudah menjawab berkali-kali, ada rekam jejak digitalnya. Tiap lima tahun polling saya naik, ditanya lagi soal itu,” jawab Prabowo.
TKN Prabowo-Gibran Buka Suara
Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko mengatakan bahwa calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menolak untuk menyerang lawan debat pada pada Debat Pilpres 2024, Selasa (12/12).
"Ini demi Allah, demi Tuhan nih, Pak Prabowo bilang tidak, enggak boleh [serang lawan debat]," kata Budiman saat ditemui usai acara peluncuran dan pemaparan rekomendasi kebijakan untuk Prabowo-Gibran di Jakarta, Rabu, dilansir dari Antara.
Bahkan, lanjut dia, tim penasihat debatnya sesekali juga menginstruksikan kepada Prabowo untuk menyerang lawan debat.
"Maaf kami sebagai tim penasehat debatnya, kadang-kadang nakal, 'Pak sesekali nakal dong agak nembak dikit, biar seru. Toh bapak juga sering ditembak berkali'," ujar Budiman.
Dia menjelaskan bahwa alasan Prabowo menolak menyerang lawan debat karena Ketua Umum Partai Gerinda itu menginginkan Debat Pilpres 2024 sebagai sarana adu gagasan bukan tempat untuk saling serang.
"Pak Prabowo pengin panggung debat itu menjadi tempat untuk tiga orang ini menjadi shinning [bersinar] untuk moncer [cemerlang]," kata Budiman.