Bisnis.com, JAKARTA – Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyampaikan gagasan mengenai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan upaya memikat investor untuk kawasan tersebut apabila terpilih menjadi presiden pada 2024.
Dalam melaksanakan komitmen pembangunan IKN, Ganjar menilai perlu adanya kepastian hukum bagi investor, terlebih lagi pada situasi tahun politik saat ini.
“Investor itu butuhnya kepastian hukum. Maka mereka wait and see,” katanya kepada Bisnis di Jakarta, Rabu (13/12/2023).
Pasangan cawapres Mahfud MD tersebut memaparkan bahwa para investor perlu dipermudah dengan birokrasi yang efektif serta bersih dari penyelewengan dana seperti pungutan liar maupun korupsi.
“Kalau saya usaha, ya di-gampangin. Jangan banyak pungli. Jangan diruwetin, jangan dikorupsi. Maka itu menjadi high cost ekonomi. Saya yang jamin,” lanjutnya.
Terkait hal itu, Ganjar kemudian menceritakan pengalamannya saat menjadi Gubernur Jawa Tengah. Dirinya menyebut pada masa kepemimpinannya, investor dapat menanamkan modal secara maksimal karena ada skema pelaporan yang jelas ketika terjadi penyelewengan.
Baca Juga
Itu sebabnya, dia ingin membawa keberhasilan tersebut di tingkat nasional, sehingga kemudian juga dapat diterapkan dalam proyek pembangunan IKN ke depannya.
“Anda cek investor yang di Jawa Tengah. Siapa yang peras? Siapa yang peras lapor ke saya. Ini sebenarnya untuk menunjukkan bahwa evidence-based atau bukti yang pernah kita kerjakan itu kita nasionalkan. Maka kalau kemudian investor mau masuk, saya ketemu investor kemarin, apakah dia tertarik di IKN? Tertarik,” bebernya.
Dirinya kemudian menekankan bahwa pembangunan IKN bukan merupakan sesuatu yang instan. Usai berdialog dengan tokoh masyarakat setempat, Ganjar menarik kesimpulan bahwa masyarakat telah memahami bahwa IKN merupakan proyek jangka panjang.
“Saya tanya waktu saya ke sebuah gereja, siapa yang percaya [pembangunan IKN] setidaknya 30 tahun, baru mereka angkat tangan. Artinya masyarakat juga paham. Ini bukan cerita simsalabim, tapi ini sebuah proses yang cukup panjang karena sebenarnya membangun ibu kota itu tidak membangun fisiknya. Ini membangun mindset-nya. Membangun Indonesia sentris, membangun paradigma,” ujar Ganjar.
Dia percaya apabila pembangunan IKN rampung, maka area dengan kawasan futuristik itu akan menunjukkan kemajuan dari Indonesia, yang melewati proses transisi panjang bukan hanya dari segi pembangunan fisik.