Bisnis.com, JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto menyinggung Anies Baswedan yang menuding Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerapkan konsep diktator dalam menjalankan roda pemerintahan.
Menurut Prabowo, jika Presiden Jokowi jadi diktator, maka tidak mungkin nama Anies Baswedan bisa menjadi Gubernur di daerah DKI Jakarta. Terlebih, pada saat itu Anies Baswedan juga tengah menjadi oposisi dari Presiden Jokowi, namun tetap terpilih jadi Gubernur DKI Jakarta.
"Kalau Jokowi diktator, anda tidak mungkin jadi Gubernur, saya waktu itu opisisi mas, anda ke rumah saya, anda oposisi tetapi anda terpilih," tuturnya di sela-sela Debat Capres-Cawapres di Kantor KPU Jakarta, Selasa (12/12).
Selain itu, Prabowo juga mengkritisi Anies Baswedan yang dianggap terlalu berlebihan dalam menyikapi demokrasi di Indonesia.
Dia menilai bahwa demokrasi berjalan baik selama pemerintahan Presiden Jokowi.
"Mas Anies ini agak berlebihan, mengeluh soal demokrasi ini dan itu. Mas Anies ini dipilih sebagai Gubernur DKI Jakarta dan menghadapi pemerintah yang berkuasa. Saya yang mengusung bapak," katanya.
Baca Juga
Selain itu, Anies dan Prabowo terlibat silang pendapat terkait dengan indeks demokrasi di Indonesia.
Awalnya, Anies mengeluhkan terkait penurunan angka demokrasi dan kebebasan berpendapat di Indonesia berlebihan. Anies pun menyenggol terkait dengan sikap dari oposisi.
Mendengar jawaban tersebut Prabowo mengungkit kisah masa lalu saat dirinya mengusung Anies ketika mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta.
“Saya berpendapat Mas Anies ini agak berlebihan. Mas Anies mengeluh tentang demokrasi ini dan itu, [tapi] Mas Anies jadi Gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa, saya yang mengusung Bapak,” kata Prabowo.