Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Bantah Tudingan AS Soal Tindakan 'Berbahaya' di Laut Cina Selatan

Amerika Serikat meminta China menghentikan tindakan berbahaya yang mengganggu stabilitas di Laut China Selatan, tetapi China membantahnya
China Bantah Tudingan AS Soal Tindakan 'Berbahaya' di Laut Cina Selatan. Kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh-Burke Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) USS Curtis Wilbur meluncurkan rudal permukaan-ke-permukaan harpun selama latihan segiempat Pacific Vanguard (PACVAN) antara Australia, Jepang, Republik Korea, dan pasukan Angkatan Laut AS di Laut Filipina 26 Mei  2019./Reuters
China Bantah Tudingan AS Soal Tindakan 'Berbahaya' di Laut Cina Selatan. Kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh-Burke Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) USS Curtis Wilbur meluncurkan rudal permukaan-ke-permukaan harpun selama latihan segiempat Pacific Vanguard (PACVAN) antara Australia, Jepang, Republik Korea, dan pasukan Angkatan Laut AS di Laut Filipina 26 Mei 2019./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat, pada Minggu (10/12/2023), meminta China menghentikan tindakan berbahaya yang mengganggu stabilitas di Laut Cina Selatan. Hal ini berawal dari tabrakan kapal Filipina dan kapal Penjaga Pantai China.

Tabrakan itu terjadi selama misi pasokan Filipina ke garnisun kecil di Second Thomas Shoal di Kepulauan Spratly, yang merupakan titik konflik bagi Manila dan China terjadi sehari setelah insiden lain di dekat Scarborough Shoal.

Kapal-kapal China menggunakan meriam air dan manuver yang memaksakan tabrakan.

Hal tersebut menyebabkan kerusakan pada kapal-kapal Filipina yang melakukan misi pasokan resmi ke lokasi-lokasi tersebut dan membahayakan keselamatan awak kapal Filipina”, kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller dalam sebuah pernyataan, dilansir dari CNA, Senin (11/12/2023).

Atas tudingan itu, China mengklaim tindakan penjaga pantainya terhadap kapal-kapal Filipina di Laut Cina Selatan yang disengketakan adalah tindakan yang profesional dan terkendali.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning mengatakan Penjaga Pantai China mengambil tindakan yang diperlukan terhadap kapal-kapal Filipina sesuai dengan hukum domestik dan internasional.

“Operasinya profesional, terkendali, masuk akal dan legal,” katanya. (Syahra Fauzia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Redaksi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper