Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu Retno Sesalkan Amerika Veto Gencatan Senjata Gaza di DK PBB

Menlu RI Retno Marsudi menyesalkan sikap Amerika Serikat (AS) yang veto resolusi gencatan senjata untuk Gaza di DK PBB.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB untuk melakukan tiga hal agar Israel tidak lagi menyerang Gaza, Palestina pasca-gencajatan senjata./Istimewa
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB untuk melakukan tiga hal agar Israel tidak lagi menyerang Gaza, Palestina pasca-gencajatan senjata./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menyatakan sangat menyesalkan gagalnya diadopsi gencatan senjata untuk Gaza, di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) setelah Amerika Serikat veto resolusi tersebut. 

Padahal, dia mengatakan resolusi gencatan senjata di Gaza tersebut telah didukung oleh 102 negara termasuk Indonesia. 

"Saya sangat menyesalkan kegagalan Dewan Keamanan PBB dalam mengadopsi gencatan senjata kemanusiaan di Gaza meskipun lebih dari 102 negara, termasuk Indonesia, ikut mensponsori resolusi tersebut," katanya, di platform X, pada Sabtu (9/12/2023). 

Seperti diketahui, Utusan Amerika Serikat (AS) untuk PBB Robert A Wood menunjuk tangan untuk veto resolusi DK PBB untuk melaksanakan gencatan senjata di Gaza. Wood ecara lantang menyatakan AS tidak mendukung seruan gencatan senjata di Gaza. 

Wood yang berbicara mewakili negaranya mengatakan bahwa gencatan senjata di Gaza akan menciptakan kondisi pecahnya perang lagi.

“Meskipun Amerika Serikat sangat mendukung perdamaian yang langgeng, di mana baik Israel dan Palestina dapat hidup dalam damai dan aman, kami tidak mendukung seruan untuk segera melakukan gencatan senjata," ujarnya di PBB, Jumat (8/12/2023). 

Menurutnya, gencatan senjata hanya akan menjadi benih bagi perang berikutnya, karena Hamas tidak mempunyai keinginan melihat perdamaian yang langgeng, dan untuk melihat solusi dua negara. 

Wood juga mengatakan AS melakukan segala upaya untuk membebaskan sandera yang tersisa. Dia juga mengatakan skala penderitaan warga sipil di Gaza sangat memilukan.

Wakil utusan pertama Rusia untuk PBB Dmitry Polyansky sebelumnya mengatakan bahwa Rusia sangat kecewa karena Dewan Keamanan PBB tidak menuntut gencatan senjata di Jalur Gaza selama 2 bulan terakhir.

Seperti diketahui, situasi kekerasan di Timur Tengah meningkat tajam menyusul serangan Hamas dari Jalur Gaza ke Israel pada 7 Oktober 2023.

Hamas menyebut serangan tersebut sebagai respons atas tindakan Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. 

Israel telah menyatakan pengepungan total terhadap Jalur Gaza dan memulai operasi militer di sana. Gencatan senjata di Gaza telah dicapai selama 7 hari.

Namun, setelah berakhirnya gencatan senjata, Israel kembali meluncurkan bom ke wilayah Palestina itu. Beberapa serangan Israel juga mengarah ke wilayah Lebanon dan Suriah, serta operasi darat terhadap Hamas di Jalur Gaza. Serangan juga dilaporkan terjadi di Tepi Barat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper