Bisnis.com, SOLO - Pakar Komunikasi Politik, Hendri Satrio, memberikan prediksinya tentang alasan Prabowo-Gibran tak tancap gas saat masa kampanye sudah dimulai.
Seperti diketahui, hari pertama kampanye Capres dan Cawapres sudah dimulai sejak 28 November 2023 lalu.
Ganjar hingga Anies Baswedan sudah melakukan berbagai manuvernya di beberapa wilayah di Indonesia.
Akan tetapi pada hari pertama, salah satu pasangan Capres dan Cawapres yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka belum tancap gas.
Pada hari pertama, baik Prabowo ataupun Gibran memutuskan untuk menunaikan tanggung jawab mereka sebagai Menteri Pertahanan dan Wali Kota Solo.
Baik Prabowo dan Gibran sama-sama memulai kampanye beberapa hari kemudian. Dalam pekan pertama masa kampanye, Prabowo memulai kampanyenya sebagai calon presiden di Tasikmalaya, Jawa Barat, dan di Banten.
Baca Juga
Sementara itu, Gibran berkeliling ke beberapa daerah di Jakarta, antara lain di Pasar Rawasari, Kawasan Kuliner Nasi Kapau Kramat, kemudian melanjutkan agenda kampanye di Tangerang.
Dalam bincang-bincang bersama Abraham Samad, Pakar Komunikasi Politik, Hendri Satrio menyebut beberapa prediksi mengapa Prabowo dan Gibran seolah santai di masa kampanye yang hanya 75 hari.
Pertama soal Prabowo. Menteri Pertahanan RI tersebut dianggap cukup memerhatikan kesehatan. Menurut Hendri, kampanye yang terlalu jor-joran tak baik untuk Prabowo yang sudah kepala 7.
"Kampanye itu berisiko untuk dua-duanya (Prabowo dan Gibran). Bagi Pak Prabowo mungkin berisiko terkait kesehatannya. Dengan usia yang sudah di atas 70 tahun, ya memang sudah harus menjaga stamina. Kampanye itu kan melelahkan," katanya.
Sementara soal Gibran, Wali Kota Solo tersebut diperkirakan menghindri banyak blunder yang justru akan menguntungkan lawan politiknya.
"Kampanye ini juga berisiko buat Mas Gibran yang merupakan anak presiden. Jangan sampai ada blunder-blunder. Kalau dalam disertasi saya kan ada yang namanya momentum politik. Momentum ini banyak didapatkan dari blundernya lawan," Hendri menambahkan.
"Berkaca pada Pilkada Jakarta 2017 lalu, Mas Anies juga mendapatkan keuntungan dari blunder lawan-lawannya seperti Ahok dan AHY," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Gibran belakangan viral karena salah mengucapkan Asam Folat menjadi Asam Sulfat untuk ibu hamil. Kesalahan tersebut dianggap blunder.