Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Budiman Sudjatmiko Ungkap Alasan Banyak Aktivis 98 Dukung Prabowo

Budiman Sudjatmiko akhirnya angkat bicara mengenai banyaknya aktivis 98 yang mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Mantan kader PDIP Budiman Sudjatmiko saat menghadiri acara ulang tahun ke-72 tahun Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan pada Selasa (17/10/2023). JIBI/Bisnis-Anshary Madya Sukma
Mantan kader PDIP Budiman Sudjatmiko saat menghadiri acara ulang tahun ke-72 tahun Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan pada Selasa (17/10/2023). JIBI/Bisnis-Anshary Madya Sukma
Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Budiman Sudjatmiko akhirnya angkat bicara mengenai banyaknya aktivis 98 yang mendukung capres-cawapres no 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Budiman menilai bahwa tugas aktivis 98 itu tidak hanya sebatas menjatuhkan Soeharto dari posisi Presiden kedua pada masa itu di Indonesia, tetapi juga berkontribusi dalam memajukan Indonesia.
Salah satunya menurut Budiman yaitu mendorong hilirisasi yang menjadi program Presiden Jokowi untuk memajukan Indonesia.
"Saya kira aktivis 98 itu tugasnya bukan hanya menjatuhkan Soeharto, tetapi membuat Indonesia maju dengan mendorong hilirisasi," tuturnya di Jakarta, Kamis (7/12).
Budiman juga merespon pernyataan dari Direktur Eksekutif Amnesty International Usman Hamid yang menyebut Budiman bukan korban dari insiden tahun 1998 lalu.
Budiman menuding bahwa tujuan LSM Amnesty International hadir bukan untuk membuat negara ini menjadi maju dan adil. Menurutnya, Indonesia sangat kompleks, tidak seperti LSM Amnesty International.
"Amnesty International ini pasti tidak memiliki kepentingan untuk membuat Indonesia maju, Indonesia adil. Bangsa ini jauh lebih kompleks daripada sekedar membuat LSM," katanya.
Menurut Budiman, kepentingan aktivis 98 saat ini dan LSM Amnesty International sangat berbeda. Dia menegaskan bahwa aktivis 98 berkepentingan  untuk membuat bangsa ini semakin maju dan lebih baik lagi.
"Amnesty ini tidak ada tupoksinya memang, bukan tugas dia mengurus hilirisasi negara. Kita yang berkepentingan dengan itu. Biarkan mereka (Amesty) di situ. Mereka punya kacamata sekecil itu dengan layarnya yang lebar, tetapi mereka tidak boleh menyempitkan layar kita," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper