Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Timnas AMIN Soroti Keputusan Sepihak KPU Dalam Penentuan Format Debat Capres

Timnas AMIN, menyoroti format yang diputuskan oleh KPU terkait dengan debat capres-cawapres yang tak digelar secara terpisah dalam lima kali gelaran.
Calon presiden dan wakil presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan (ketiga kiri) dan Muhaimin Iskandar (ketiga kanan) berfoto bersama Kapten Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Muhammad Syaugi Alaydrus (kedua kiri), Wakil Kapten Sudirman Said (kedua kanan), Bendahara Gede Widiade (kanan), Sekjen Novita Dewi (kiri) saat deklarasi susunan tim kampanye di Jalan Diponegoro Nomor 10, Jakarta, Selasa (14/11/2023). Koalisi Perubahan mengumumkan susunan tim kampanye yang akan
Calon presiden dan wakil presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan (ketiga kiri) dan Muhaimin Iskandar (ketiga kanan) berfoto bersama Kapten Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Muhammad Syaugi Alaydrus (kedua kiri), Wakil Kapten Sudirman Said (kedua kanan), Bendahara Gede Widiade (kanan), Sekjen Novita Dewi (kiri) saat deklarasi susunan tim kampanye di Jalan Diponegoro Nomor 10, Jakarta, Selasa (14/11/2023). Koalisi Perubahan mengumumkan susunan tim kampanye yang akan

Bisnis.com, JAKARTA - Co-Captain Timnas AMIN, Nihayatul Wafiroh menyoroti format yang diputuskan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait dengan debat capres dan cawapres Pilpres 2024 yang tak digelar secara terpisah dalam lima kali gelaran. 

Nihayatul Wafiroh pun menyayangkan lantaran dalam keputusan tersebut pihaknya tak dihubungi KPU sebelum memutuskan komposisi debat.

Apalagi, dia melanjutkan bahwa timnas AMIN sebelumnya sudah melakukan rapat dengan KPU pada Rabu (29/11/2023). Adapun, dalam rapat dengan ketiga paslon tersebut, masih ada dua agenda yang belum diputuskan, yakni soal bagaimana komposisi untuk debat, kehadiran peserta, serta format lainnya seperti adanya debat khusus capres atau cawapres serta persoalan topik debat.

“Akhirnya saat itu KPU meminta tiap-tiap dari kita [tim ketiga paslon] untuk mengajukan surat usulan dan mereka [KPU] berjanji untuk mengadakan rapat dengan tim dari tiga paslon untuk memutuskan, dan kami sendiri sudah kirimkan surat usulan tersebut,” imbuhnya.

Namun, dia melanjutkan bahwa yang terjadi selanjutnya justru KPU malah mengumumkan komposisi debat tanpa mengundang terlebih dahulu tim dari ketiga paslon, sehingga apa yang diusulkan kepada KPU tidak jelas kelanjutannya.

Lah ini kok tiba-tiba KPU sudah mengumumkan modelnya seperti itu tanpa mengundang kami lagi untuk rapat, padahal usulan kami bisa dibuka, usulan kami jelas seperti apa bahwa ada debat berpasangan ada debat khusus capres atau cawapres sendiri-sendiri,” paparnya

Nihayatul pun menilai bahwa dari sisi mekanisme, KPU sudah melanggar janji untuk mengadakan rapat selanjutnya terkait sejumlah keputusan yang masih dipertanyakan.

“Ini menunjukkan bahwa KPU hanya mengoleksi usulan dari kita lalu mereka memutuskan sendiri tanpa berdiskusi dengan tim paslon,” lanjutnya

Nihayatul menilai seharusnya KPU menghormati kesepakatan-kesepakatan yang sudah dibuat bersama tim dari ketiga paslon, tentang bagaimana keputusan didapat melalui musyawarah. Meskipun Nihayatul tak menampik bahwa Timnas AMIN percaya Capres dan Cawapresnya siap apapun komposisi debatnya.

“Kita selalu siap, kita yakin dengan Paslon kita mau seperti apapun komposisinya, capres dan cawapres kita siap,” tandasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper