Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan (PDIP) FX Hadi Rudyatmo mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih berstatus kader PDIP, sedangkan putranya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming tidak.
FX Rudy, sapaannya, mengatakan bahwa Jokowi masih menjadi kader PDIP dan tengah menjalani penugasan dari partai sebagai presiden.
"Masih kader PDIP dong, wong dia pernah jadi pengurus DPD hanya catatan di SK tidak masalah bagi saya," katanya saat ditemui di Jakarta, Rabu (29/11/2023).
Sementara itu, Rudy menyebut status keanggotaan Gibran sebagai kader PDIP sudah 'tutup buku'. Untuk diketahui, putra sulung Jokowi itu resmi menjadi kader PDIP sebelum diusung menjadi Wali Kota Solo pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
Status keanggotaan Gibran lalu menjadi kontroversi usai dia menerima pinangan calon presiden (capres) Prabowo Subianto untuk maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendampingnya.
Jalan Gibran menuju cawapres semakin mudah usai putusah Mahkamah Konstitusi (MK) No.90/PUU-XXI/2023 yang memungkinkannya ikut Pemilihan Presiden (Pilpres) kendati belum berumur 40 tahun.
Baca Juga
Sebagai konsekuensinya, PDIP pun menyebut Gibran sudah tidak lagi menjadi kader PDIP. Iparnya, atau menantu Jokowi, Wali Kota Meda Bobby Nasution juga dipecat PDIP usai mendeklarasikan dukungan ke Prabowo-Gibran.
"KTA [Kartu Tanda Anggota] mau dikembalikan, atau tidak dikembalikan ya bukunya sudah saya tutup. Sudah bukan kader PDIP. Enggak perlu [surat-suratan lagi], tutup buku. Jadi kalau ada apa-apa, Mas Gibran bukan kader PDIP," terang FX Rudy pada kesempatan yang sama.
Untuk diketahui, Presiden Jokowi sebelumnya menyebut semua paslon capres dan cawapres yang ada saat ini memiliki kecocokan satu sama lain.
"Semuanya cocok, Pak Anies dengan Pak Muhaimin cocok, Pak Ganjar dengan Pak Mahfud cocok, Pak Prabowo juga cocok," ujarnya sambil tertawa dilansir dari YouTube Setpres, Minggu (22/10/2023).
Meskipun tak menyebut nama Gibran Rakabuming Raka yang digadang menjadi cawapres pendamping Prabowo, sebagai orangtua Jokowi mengaku hanya bisa mendukung dan merestui.
"Ya orang tua tugasnya hanya mendoakan dan merestui," ujar Jokowi usia membuka apel Hari Santri 2023 di Surabaya, Minggu (22/10/2023).