Bisnis.com, SOLO - Megawati Soekarnoputri viral lantaran diduga menyindir rezim Jokowi seperti masa Orde Baru.
Pernyataan itu Megawati sampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Relawan Ganjar-Mahfud di JI-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat pada Senin (27/11/2023).
Megawati menyindir habis-habisan pemerintah yang dinilainya menghalalkan semua cara untuk 'melanggenggkan' kekuasaan.
"Republik ini penuh dengan pengorbanan, tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman Orde Baru?" ujar Megawati.
Mengacu pada alasan tersebut, Megawati lantas mengajak setiap relawan Ganjar-Mahfud untuk melawan kezaliman dalam ajang Pilpres 2024. Dengan begitu, lanjutnya, Ganjar-Mahfud bisa menang lewat satu putaran.
Seperti diketahui, hubungan Megawati dan Jokowi memang tercium sedang tegang. Hal tersebut semakin tampak setelah putra sulung RI 1, Gibran Rakabuming Raka, mendeklarasikan diri sebagai Cawapres Prabowo Subianto.
Baca Juga
Dengan demikian, status Gibran di PDIP secara de facto selesai. Tak berhenti sampai di situ, menantu Jokowi yang juga menjabat sebagai Wali Kota Medang, Bobby Nasution, dipecat PDIP lantaran memilih untuk mendukung kakak iparnya.
Setelah satu per satu anggota keluarga Jokowi menjauh dari PDIP, muncul lagi hal-hal viral yang jadi pembahasan politikus negeri. Salah satunya adalah penurunan baliho Ganjar oleh aparat.
Belum lagi soal Anwar Usman yang mengesahkan Perkara 90 sehingga Gibran melenggang mulus menjadi Cawapres Prabowo Subianto meski usianya belum genap 40 tahun.
Mengacu pada kondisi ini, Megawati diduga menyindir rezim Jokowi yang mirip dengan Orde Baru.
Jokowi sang "Petugas Partai"
Tapi Megawati lupa, Jokowi masih menjadi bagian dari PDIP. Itu artinya, partai berlogo banteng tersebut tetap ikut bertanggung jawab atas manuver yang dilakukan oleh "petugas partainya" itu.
Apalagi belum lama ini, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menegaskan partainya tetap mendukung pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.
"Pak Jokowi merupakan presiden dari PDIP, yang kemarin kami usung dan kami dukung. Jadi posisi sampai hari ini masih seperti itu," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 20 November 2023.
Megawati mengkritik Jokowi, padahal dia masih berada satu kapal yang sama yakni PDIP. Akankah komentar Megawati ini akan menjadi blunder?