Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Monkey Pox di Indonesia Tembus 57 Kasus, 1 Orang Meninggal

Satu orang meninggal dunia karena monkey pox, total ada 57 kasus di Indonesia
Ikustrasi vaksin cacar monyet (monkeypox)./Istimewa
Ikustrasi vaksin cacar monyet (monkeypox)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkapkan perkembangan terkini cacar monyet atau Mpox di Indonesia, Kamis (23/11/2023).

Farchanny, Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes mengatakan secara nasional, tercatat 57 pasien konfirmasi Mpox dan 1 orang di antaranya meninggal dunia. 

“100 persen kasus berjenis kelamin laki-laki, dengan rentang usia terbanyak pada kelompok 30-39 tahun, diikuti rentang usia 25-29 tahun,” katanya dalam konferensi pers daring, Kamis (23/11/2023).

Dia melanjutkan, 57 pasien Mpox itu mayoritas disertai penyakit penyerta, yang mana 39 di antaranya merupakan orang dengan HIV (ODHIV). Sementara itu, terdapat 16 kasus komorbid sifilis, hipertensi 2 kasus, herpes 2 kasus, dan TBC 2 kasus. 

Mengenai persebaran wilayah, pasien Mpox didominasi DKI jakarta sebanyak 42 pasien. Ini diikuti oleh Banten sebanyak 6 kasus, Jawa Barat 6 kasus, Jawa Timur 2 kasus, dan Kepulauan Riau 1 kasus.

Sementara itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSCM Lie Khie Chen menyatakan bahwa satu pasien Mpox yang meninggal sebelumnya telah mendapatkan perawatan intensif selama beberapa minggu.

Pasien tersebut menderita kondisi komorbid berat berupa sumbatan usus kecil dan HIV, sehingga terjadi komplikasi.

"Ada satu kasus di RSCM meninggal, tapi bukan [murni] karena Mpox, tapi karena penyebab lain yang sangat kompleks,” terangnya.

Meskipun terdapat kasus kematian pasien Mpox, pihaknya menyatakan bahwa hal tersebut tidak serta merta meningkatkan fatalitas kasus Mpox.

Hal ini dikarenakan kondisi setiap pasien yang berbeda serta memiliki penyakit penyerta yang berbeda pula.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper