Informasi AS
Bisnis.com, JAKARTA - Militer Israel telah merilis rekaman yang menunjukkan para sandera dibawa ke rumah sakit terbesar di Gaza setelah serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober.
Seorang juru bicara militer mengatakan salah satu dari mereka – seorang tentara – dibunuh di sana.
Kopral Noa Marciano, 19, tewas setelah dibawa ke rumah sakit (RS) Al-Shifa dengan luka ringan, katanya.
Melansir BBC, Senin (20/11/2023), Israel mengatakan sebuah terowongan telah ditemukan di lokasi yang diklaim sebagai pusat komando Hamas, dan Hamas membantah hal itu.
BBC belum dapat memverifikasi video yang diperlihatkan pada konferensi pers Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Minggu (19/11/2023).
“Pagi ini kami memberi informasi kepada keluarga Noa bahwa menurut temuan kami, dia diculik di rumah persembunyian dekat Shifa,” kata Laksamana Muda Daniel Hagari, Kepala Juru Bicara IDF kepada wartawan.
“Selama serangan udara IDF di daerah tersebut, teroris Hamas yang menahan Noa terbunuh dan dia terluka dalam serangan udara tersebut, namun bukan cidera yang mengancam nyawa. Noa dibawa ke dalam RS Shifa, di mana dia dibunuh oleh teroris Hamas lainnya."
Hamas sebelumnya mengklaim Marciano tewas dalam serangan udara Israel, yang menurut IDF terjadi pada 9 November.
Laksamana Muda Hagari kemudian memutar rekaman CCTV yang menurutnya berasal dari pagi hari tanggal 7 Oktober - hari di mana Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel bagian Selatan yang menewaskan 1.200 warga Israel dan lebih dari 240 orang disandera.
Video tersebut menunjukkan dua sandera dibawa ke rumah sakit, yang terbesar dan paling modern di Gaza.
Orang-orang bersenjata terlihat dalam video CCTV yang bertanggal 7 Oktober. Salah satu sandera tampaknya melawan - yang lain dibawa ke atas tandu.
IDF berada di bawah tekanan untuk membuktikan klaimnya bahwa Hamas mengoperasikan pusat komando yang luas di bawah kompleks medis yang luas di bagian Utara wilayah tersebut.
Menanggapi video yang dirilis Israel, kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza menyatakan belum dapat memastikan keaslian video tersebut.
Kementerian juga mengatakan bahwa Israel yang bertanggung jawab penuh atas kemerosotan dan runtuhnya layanan kesehatan di Gaza.