Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kata Quraish Shihab dan Buya Yahya soal Seruan Boikot Produk Israel

Dua tokoh agama kenamaan Indonesia, Quraish Shihab dan Buya Yahya turut menyoroti aksi gerakan boikot produk Israel yang viral di media sosial belakangan ini.
Bendera Israel terlihat di dekat Dome of the Rock, yang terletak di Kota Tua Yerusalem./Reuters
Bendera Israel terlihat di dekat Dome of the Rock, yang terletak di Kota Tua Yerusalem./Reuters

Ulama soal boikot produk Israel

Bisnis.com, SOLO - Senada dengan Quraish Shihab, Buya Yahya pun menanggapi seruan boikot produk Israel ini dengan nada persetujuan.

Sebab bagi Buya Yahya, boikot merupakan salah satu jalan jihad umat Islam di seluruh dunia untuk membantu saudara di Palestina.

"Masalah pemboikotan, begini Hamba Allah, yang terpenting adalah menghidupkan hati, jangan sampai hati Anda mati. Anda di sini bisa enak makan dan bercanda, tapi hari ini di Palestina ada anak kecil kepalanya retak, anak kecil tangganya patah," katanya.

"Jangan hanya bercerita tentang Palestina. Palestina bukan hanya untuk diceritakan namun kita harus peduli dengan Palestina. Ini bukan masalah orang Islam, ini masalah kemanusiaan," ia menambahkan.

Menurut Buya Yahya, perjuangan bukan hanya dilakukan dengan jiwa dan nyawa di medan perang tapi juga keikhlasan hati untuk rela mengalah untuk melawan mereka yang berperang melawan Palestina.

"Kemudian ada perusahaan-perusahaan besar dunia dengan produk-produknya yang untuk mendukung Israel. Lalu Anda bertanya soal produk tapi yang bekerja adalah orang-orang negeri kita, lalu kerjaannya bagaimana nanti?"

"Ketahuilah, bukankah tugas kita adalah mengajak semuanya untuk berjuang? di saat ada musuh yang seperti itu, berjuang itu macam-macam. Ada yang berjuang dengan jiwanya mereka rela mati," ujar Buya Yahya.

Selaon melakukan perjuangan melalui doa, umat Islam juga diharapkan ikhlas melakukan perjuangan dengan harta sebab ini merupakan bagian dari jihad.

"Kalau kita tak bisa berjuang dengan jiwa, kita bisa berjuang dengan doa dan harta kita. Berapa perusahaan yang mendukung Israel ditutup, maka ketahuilah, ini adalah bagian dari jihad Anda," ia menambahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper