Bisnis.com, JAKARTA – Kandidat calon presiden (capres) Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik kembali naik panggung debat pada Rabu (8/11/2023) malam waktu setempat, kendati tidak dihadiri oleh kandidat terkuat yakni mantan Presiden Donald Trump untuk ketiga kalinya.
Melansir Reuters pada Kamis (9/11/2023), meskipun para pesaing seperti Gubernur Florida Ron DeSantis dan mantan Duta Besar AS Nikki Haley sempat mengkritik Trump, perdebatan ini dinilai tidak akan mengubah dinamika persaingan yang telah didominasi Trump selama berbulan-bulan.
Dalam debat itu, para kandidat berusaha untuk tampil sebagai lawan utama Trump, dengan waktu kurang dari 10 minggu sebelum pencalonan pertama di seluruh negara bagian di Iowa. Adapun, debat keempat akan berlangsung di Alabama pada 6 Desember mendatang.
Sementara itu, Trump mengadakan acara lain di dekat lokasi debat, di mana dia mengejek para kandidat dan meminta Partai Republik agar berhenti membuang-buang waktu dengan perdebatan yang "tidak bisa ditonton".
Dengan hanya lima kandidat yang lolos ke tahap ini; yaitu DeSantis, Haley, Senator AS Tim Scott, mantan Gubernur New Jersey Chris Christie, dan pengusaha Vivek Ramaswamy; suasana perdebatan tidak sekacau pertemuan sebelumnya.
Dalam diskusi tentang wacana pelarangan TikTok, Ramaswamy mengetahui bahwa putri Haley telah menggunakan aplikasi tersebut, membuat Haley tersinggung dan memperingatkan Ramaswamy untuk tidak menyebut putrinya lagi.
Baca Juga
"Kau hanya sampah," gumamnya.
Selain itu, Haley dan DeSantis yang baru-baru ini berebut posisi kedua di bawah Trump di beberapa negara bagian, berdebat perihal siapa yang terlalu terbuka menyambut investasi China. Diketahui, Haley juga merupakan mantan Gubernur South Carolina.
Adapun, sebagian besar kandidat menyuarakan dukungan untuk melarang TikTok, yang dimiliki oleh sebuah perusahaan China, karena masalah keamanan nasional. Ramaswamy, yang sebelumnya membela penggunaan TikTok sebagai cara untuk terhubung dengan pemilih muda Partai Republik, juga mendukung pelarangan itu.
Awalnya, perdebatan dibuka dengan moderator yang meminta para kandidat untuk menjelaskan mengapa mereka harus menjadi pengusung standar partai alih-alih Trump.
DeSantis mengkritik Trump karena melewatkan perdebatan yang berlangsung di negara bagian asal mereka, Florida. Dia menyarankan agar kinerja buruk Partai Republik harus menjadi tanggung jawab Trump.
“Dia mengatakan Partai Republik akan bosan dengan kemenangan. Yah, kita lihat tadi malam, saya muak dengan kekalahan Partai Republik," kata DeSantis.
Sementara itu, Haley memberikan kritik yang lebih tenang.
"Semua orang ingin berbicara tentang Presiden Trump. Saya dapat memberitahu Anda bahwa menurut saya, dia adalah presiden yang tepat pada saat yang tepat. [Tetapi] saya rasa dia bukan presiden yang tepat saat ini," katanya.