Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin meminta agar tanaman obat tradisional dapat diintegrasikan ke dalam sistem kesehatan di Tanah Air.
Lima jenis tanaman obat yang berkhasiat menurut Wapres Ma'ruf seperti temulawak, jintan, kapulaga, kunyit, hingga bunga lawang. Namun, imbuh Wapres, baru sebagian kecil dari tanaman ini yang digunakan sebagai bahan baku industri obat tradisional.
"Mari kita berdayakan pengetahuan tradisional dan warisan budaya tersebut untuk menghasilkan kemaslahatan yang seluas-luasnya bagi kesehatan umat," ujar Ma'ruf saat membuka Pameran Inovasi dan Teknologi Kesehatan dalam Transformasi Kesehatan, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (9/11/2023).
Menurutnya, setiap negara di dunia menghadapi tantangan yang kompleks dan beragam di bidang kesehatan, terlebih setelah masa pandemi Covid-19. Simbiosis antara inovasi, teknologi, dan kesehatan diyakini akan melahirkan efisiensi yang merupakan prinsip penting dalam pelayanan kesehatan.
Wapres juga mengingatkan untuk meningkatkan kreativitas dalam memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki, salah satunya mengintegrasikan tanaman obat tradisional dalam sistem kesehatan nasional.
"Terhadap obat-obatan tradisional khas Indonesia yang sudah terstandar dan diakui sebagai produk bermutu, agar terus dipromosikan dan didorong sehingga mampu bersaing dengan produk sejenis dari negara lain, seperti ginseng dan lain-lain," pinta Ma’ruf.
Baca Juga
Menurutnya, Indonesia dapat belajar dari negara maju yang telah berhasil mengintegrasikan obat-obatan tradisional ke dalam sistem kesehatan mereka sehingga Wapres Ke-13 RI itu menyambut gembira, ketika temulawak dinobatkan sebagai tanaman obat unggulan Indonesia.
"Semoga ini menjadi langkah yang baik untuk mendukung pencapaian kemandirian industri farmasi dalam negeri," harapnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melaporkan capaian dalam kurun waktu 3 tahun terakhir antara lain, bertambahnya jumlah industri vaksin dari satu perusahaan menjadi tiga perusahaan. Perusahaan baru ini memiliki teknologi produksi vaksin yang mampu menggabungkan empat jenis vaksin. Industri kesehatan juga telah mampu memproduksi delapan dari sepuluh bahan baku obat prioritas.
Budi juga menyinggung, dalam kegiatan ini, ada peluncuran tanaman obat Indonesia unggulan dan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Pemanfaatan Jamu, sebagai upaya mendorong kemandirian kesehatan nasional.
"Mudah-mudahan dengan perpres tentang jamu ini, makin banyak masyarakat Indonesia yang lebih percaya diri untuk mengonsumsi jamu," tandas Budi.