Bisnis.com, JAKARTA – Sepekan terakhir, berita seputar Pilpres 2024 dan retaknya relasi antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi sorotan.
Manuver politik Jokowi, termasuk dalam pencalonan putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres, disebut tidak sejalan dengan arahan PDIP.
Tak kalah menariknya adalah seputar putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang batas usia capres-cawapres. Pada awal pekan lalu, MK menolak seluruh gugatan yang meminta batas maksimal usia capres-cawapres menjadi 70 tahun. Namun, putusan pada pekan sebelumnya yang mengabulkan sebagian tuntutan terhadap batas minimal usia masih berbuntut panjang.
Berikut kabar politik sepekan terakhir:
1. MK Tolak Gugatan Batas Atas Usia Capres, Hakim Dilaporkan ke MKMK
Mahkamah Konstitusi (MK) menolak tiga atau seluruh gugatan terkait batas maksimal usia capres-cawapres, Senin (23/10/2023). Dalam sidang ketetapan, terdapat tiga perkara yang berkaitan langsung dengan batas maksimal usia capres-cawapres.
Baca Juga
Putusan perkara yang dibacakan Ketua MK Anwar Usman menyatakan bahwa pemohon telah kehilangan objek. Menurut hakim, kedudukan hukum pemohon dan pokok permohonan tidak dipertimbangkan.
Hal ini disebabkan permohonan Pasal 169 huruf (q) telah memiliki pemaknaan baru yang berlaku sejak putusan MK Nomor 90/PUU-XXI/2023, bukan lagi sebagaimana yang termaktub dalam permohonan pemohon.
Selain itu, MK menerima beberapa laporan mengenai dugaan pelanggaran kode etik hakim MK terkait dengan Putusan Perkara Nomor 90/PUU-XXI/2023 soal batas usia capres dan cawapres. Hakim MK Enny Purbaningsih pada Senin (23/10/2023) mengatakan bahwa setidaknya ada 13 laporan yang masuk.
Dia menjelaskan isi laporan tersebut di antaranya adalah permintaan pengunduran diri bagi hakim MK yang terlibat dalam penyusunan Putusan Perkara Nomor 90/PUU-XXI/2023, dan pelanggaran kode etik kesembilan hakim MK.
Terkait itu, MK telah melakukan rapat permusyawaratan hakim untuk menyegerakan pembentukan Majelis Kehormatan MK (MKMK). Anggota MKMK yang terdiri dari Wahiduddin Adams, Jimly Asshiddiqie, dan Bintan R. Saragih akhirnya resmi dilantik sebagai anggota MKMK pada Selasa (24/10/2023), dan bekerja selama 1 bulan terhitung mulai 24 Oktober 2023 sampai dengan 24 November 2023 untuk menangani laporan dugaan pelanggaran etik hakim konstitusi.
2. Prabowo-Gibran Daftar ke KPU dan Jalani Tes Kesehatan
Pasangan bakal capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka resmi mendaftar menjadi peserta Pilpres 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu (25/10/2023).
Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri dari Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PBB, Gelora, Garuda, dan PSI menyerahkan secara langsung berkas pendaftaran pasangan Prabowo-Gibran ke Ketua KPU Hasyim Asy'ari pada pukul 11.57 WIB di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat.
Sebelumnya, Prabowo-Gibran bersama rombongan tiba di lokasi pada pukul 11.20 WIB. Usai menyerahkan berkas pendaftaran, Prabowo menyatakan terima kasih atas kerja sama KPU. Pada kesempatan itu, dia juga menekankan ingin melanjutkan berbagai program pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Keduanya menjalani tes kesehatan keesokan harinya, Kamis (26/10/2023) di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Tes kesehatan sendiri merupakan salah satu rangkaian yang harus dijalani oleh semua capres-cawapres sebelum ikut dalam pertarungan Pemilu 2024 nanti.
3. Reshuffle Kabinet Jokowi: Andi Amran Sulaiman Jadi Mentan Gantikan SYL
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Menteri Pertanian (Mentan) baru Andi Amran Sulaiman dan sejumlah pejabat negara lainnya di Istana Negara, Rabu (25/10/2023).
Reshuffle kabinet ini sejalan dengan eks Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang mundur akibat tersangkut kasus korupsi di Kementerian Pertanian.
Selain Amran, Jokowi turut melantik Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) baru yakni Letnan Jenderal (Letjen) TNI Agus Subiyanto dan Duta Besar (Dubes) RI untuk Argentina Sulaiman. Adapun Agus Subiyanto sebelumnya merupakan Wakil KSAD dan akan menggantikan Jenderal Dudung Abdurachman.
4. Jokowi vs PDIP Memanas
Situasi hubungan Jokowi dan PDIP dikabarkan tengah memanas. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengaku bersedih akibat situasi politik yang melibatkan keluarga Jokowi, kendati sangat mencintai sosoknya sebagai presiden.
"Saya hari ini sengaja mengenakan baju hitam sebagai keprihatinan atas jalan mundur demokrasi di Indonesia karena ambisi kekuasaan. Kami sangat cinta Pak Jokowi, dan mendukungnya sebagai presiden dengan total, namun kami sangat sedih melihat perkembangan akhir-akhir ini," ujar Hasto menjawab pertanyaan terkait hubungannya dengan Presiden Jokowi.
Politisi PDIP seperti Adian Napitupulu turut berkomentar tentang persoalan ini.
Dia menyebutkan bahwa perseteruan Megawati Soekarnoputri dan PDIP dengan Jokowi timbul akibat ditolaknya usulan perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode, yang mana masalah konstitusi tidak dapat dinegosiasi bagi PDIP.
Di sisi lain, sebelumnya, Jokowi memastikan hubungan dengan Megawati dan PDIP baik-baik saja setelah Gibran deklarasi sebagwai cawapres.
“Baik-baik saja,” ujar Jokowi singkat sambil tersenyum, Selasa (24/10/2023).
