Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mewakili Indonesia menyerukan tiga poin kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk menghentikan perang di Gaza.
Dia menyatakan bahwa Indonesia mengutuk berlanjutnya agresi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap warga sipil oleh Israel di Gaza.
Adapun yang pertama, dia menekankan seruan bersama untuk segera dilakukan gencatan senjata antara Israel dengan Hamas di Palestina.
"Dukungan menyeluruh yang ditunjukkan kepada satu pihak sejauh ini telah menyebabkan penggunaan kekuatan yang tidak proporsional, pelanggaran hukum humaniter internasional, dan impunitas. Kewajiban kita bersama untuk mengakhiri siklus kekerasan sebelum meningkat menjadi bencana regional dan bencana global," katanya, dalam keterangan resmi, pada Rabu (25/10/2023).
Kedua, yaitu memprioritaskan akses kemanusiaan. Menlu RI menyatakan ada lebih dari 2 juta orang di Gaza yang menggantungkan hidupnya pada kebutuhan dasar kemanusiaan.
"Konvoi pengiriman bantuan sebagian besar ditahan tidak bisa bergerak dan dalam bahaya konstan dari baku tembak. Dewan Keamanan harus segera mendesak untuk kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan dan penghormatan terhadap hukum humaniter," ujarnya.
Baca Juga
Selanjutnya, ketiga, bergerak di luar politik, membawa kembali kemanusiaan ke Dewan Keamanan PBB.
"Tolong gunakan kekuatan besar Anda untuk menjadi lebih manusiawi. Rakyat Palestina berhak mendapatkan hak dan perlakuan yang sama," ucapnya.
Selain itu, dia juga menekankan bahwa semua berhak memiliki rumah, dan harus menolak pengusiran warga Palestina, serta tidak boleh membiarkan tragedi 1948 terulang kembali.
"Dewan Keamanan memiliki kekuasaan yang besar, dan dengan kekuasaan yang besar datang tanggung jawab yang besar untuk mengatasi situasi saat ini di Gaza, untuk mengatasi akar masalah, dan memastikan jalan menuju solusi dua negara. Indonesia berdiri bersama rakyat Palestina," tambahnya.