Bisnis.com, JAKARTA – Peran Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 menjadi sorotan pasca-putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, dipilih calon presiden (capres) Prabowo Subianto menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres).
Melansir Reuters, Senin (23/10/2023), Prabowo yang juga menjabat sebagai menteri pertahanan (menhan) pada hari Minggu (22/10/2023), mengumumkan Gibran sebagai pasangannya untuk Pilpres 2024.
Terpilihnya Gibran, 36, bisa menjadi dorongan bagi kampanye Prabowo karena popularitas Jokowi yang sangat besar, bahkan di tengah kemarahan pada pekan ini atas keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada Sein (16/10/2023), bahwa batas usia capres cawapres 40 tahun atau pernah berpengalaman sebagai kepala daerah.
Dengan putusan MK itu, maka Gibran bisa maju sebagai bakal cawapres pada Pilpres 2024, meski berusia 36 tahun.
Berbicara seusai pertemuan partainya dan mitra koalisinya (Koalisi Indonesia Maju), Prabowo mengatakan pada konferensi pers, bahwa telah disepakati dirinya sebagai capres dan Gibran sebagai cawapres.
Indonesia, sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia akan menyelenggarakan pilpres dan pemilu legislatif secara serentak pada tanggal 14 Februari, dengan hampir 205 juta orang memiliki hak untuk memilih dari 270 juta penduduk Indonesia.
Baca Juga
Prabowo, 72 tahun, disebut memimpin sebagian besar jajak pendapat tahun ini, termasuk dua jajak pendapat pada minggu ini, meskipun dengan selisih tipis atas Ganjar Pranowo, mantan Gubernur Jawa Tengah, dari partai berkuasa (PDIP), dan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan di posisi ketiga.
Ganjar dan Anies, keduanya berusia 54 tahun, telah mendaftar untuk mencalonkan diri pada hari Kamis (19/10/2023), saat pembukaan pendaftaran calon presiden.
Pekan ini, Jokowi mengatakan bahwa dia tidak terlibat dalam penentuan kandidat presiden, namun orang dalam politik mengatakan bahwa Jokowi yang masa kepemimpinannya akan berakhir berusaha mempertahankan pengaruhnya, dan diam-diam mengumpulkan dukungan untuk mantan saingannya, Prabowo, setelah sebelumnya tampaknya mendukung Ganjar sebagai kandidat capres dari PDIP.
Dasar Dukungan
Ketika ditanya tentang kemungkinan pencalonan putranya pada Minggu (22/10.2023) pagi, Presiden Jokowi mengatakan dia akan “menyerahkannya pada koalisi partai politik,” seraya menambahkan bahwa tugas orangtua adalah mendoakan dan memberikan restu kepada anak-anaknya.
Pemilihan Gibran sebagai cawapres dapat mengalihkan sebagian basis dukungan Jokowi kepada Prabowo dan pada gilirannya meningkatkan peluang Jokowi untuk menentukan warisannya dengan memastikan penyelesaian program-program ekonomi yang dijalankannya, menurut beberapa analis.
Gibran, Wali Kota Surakarta berusia 36 tahun, memicu kontroversi menyusul keputusan MK yang mengubah aturan batas usia capres cawapres, sehingga membuka jalan baginya untuk mencalonkan diri sebagai capres.
Orang dalam politik mengatakan pencalonan Gibran adalah cara bagi Jokowi untuk mempertahankan pengaruhnya dan mengatakan bahwa dia diam-diam mengumpulkan dukungan untuk Prabowo, yang dia kalahkan dua kali pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.
Adapun, Prabowo berencana mendaftarkan pencalonannya ke KPU pada Rabu, 25 Oktober, yang merupakan hari terakhir pendaftaran.