Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelabuhan Sungai Hutan Amazon Rekor Kekeringan Sejak 121 Tahun, Kapal Terdampar

Kapal kargo tidak bisa melintasi hutan hujan amazon yang kering dan level permukaan air turun
Pelabuhan Amazon kekeringan/reuters
Pelabuhan Amazon kekeringan/reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Sungai utama di hutan hujan amazon Brasil mengalami kekeringan dan permukaan airnya turun ke level terendah dalam 121 tahun.

Akibatnya, kapal-kapal kargo tidak dapat melintas di pelabuhan sungai utama di hutan hujan tersebut, dan membuat kapal-kapal terdampar dan memutus pasokan ke desa-desa terpencil di negara bagian Amazonas.

Video drone menunjukkan kapal-kapal di dekat ibu kota Manaus, terjebak di dasar sungai yang mengering dan truk-truk melaju ke dasar sungai untuk mengambil beberapa barang dari perahu. Para peneliti yakin kekeringan juga berkontribusi terhadap kematian 120 lumba-lumba Sungai Amazon yang langka.

Pada hari Senin, ketinggian sungai mencapai level terendah dalam lebih dari 120 tahun di pelabuhan Manaus dengan ketinggian 13,59 meter, menurut situs web pelabuhan, seperti dilansir dari Fox.

Ini merupakan pengukuran terendah sejak tahun 1902, ketika pencatatan ketinggian air dimulai dan hanya melampaui rekor terendah sepanjang masa yang tercatat pada tahun 2010 yaitu 13,63 meter.
Agar kondisi kekeringan dapat membaik, diperlukan curah hujan yang signifikan di seluruh Lembah Sungai Amazon.

Sungai Amazon, hutan hujan, dan dataran banjir musiman dapat naik dan turun hingga 39 kaki setiap tahun seiring dengan hujan tropis. Manaus hanya mengalami hujan satu hari sepanjang bulan Agustus, menurut Climatempo Institute. Selama 6 bulan terakhir, wilayah Lembah Sungai Amazon mempunyai total curah hujan di bawah rata-rata hingga 16 inci.

Rendahnya permukaan air menghalangi kapal kargo melewati sungai dan menghalangi masyarakat desa untuk mendapatkan pasokan air, makanan, dan bahan bakar penting yang biasanya disalurkan melalui transportasi sungai.

Menurut Reuters, kekeringan telah berdampak pada 481.000 orang di negara bagian Amazonas. Pekan lalu, LSM Brazil Fundacao Amazonia Sustentavel mengirimkan pasokan ke masyarakat yang terputus akibat kekeringan, lapor Reuters.

Pola iklim El Niño yang sedang berlangsung terus mempengaruhi pola panas dan curah hujan ekstrem global, yang diperkirakan akan terus berlanjut hingga musim dingin, menurut Pusat Prediksi Iklim NOAA.

Kekeringan dan suhu yang mencapai rekor tertinggi berkontribusi terhadap rekor kebakaran hutan hujan Amazon tahun ini. Kebakaran hutan Amazon terus terjadi dengan kecepatan yang sangat tinggi, menyebabkan asap menyebar ke berbagai komunitas di Brazil.

Selama paruh pertama tahun 2023, 3,6 juta hektar telah terbakar di hutan hujan Amazon, menurut The Rainforest Foundation.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper