Bisnis.com, JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP) menegaskan tidak terlalu mempermasalahkan narasi yang menyebut Gibran Rakabuming Raka yang akan dipinang oleh salah satu calon presiden lain.
Sebelumnya, MK telah memutuskan bahwa Pasal 169 huruf q UU No. 7/2017 yang meminta minimal usia capres-cawapres diturunkan, dari yang awalnya 40 tahun menjadi 35 tahun dengan inkonstitusional bersyarat.
Putusan itu Undang-Undang Pemilu itu dinilai telah memuluskan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu dalam pencalonannya sebagai cawapres Prabowo Subianto.
Namun demikian, Juru Bicara TPN GP, Chico menuturkan pihaknya tak terlalu ambil pusing terkait persoalan itu dan menegaskan untuk fokus dalam strategi pemenangan Ganjar di Pilpres 2024.
"Jujur dari tim pemenangan nasional yang kita fokuskan adalah bagaimana caranya memenangkan Ganjar Pranowo sebagai presiden 2024 bersama dengan cawapresnya tentunya dan kami tidak menaruh perhatian khusus atau memikirkan apakah gibran akan menjadi cawapres dari capres lain atau dia akan menolak," kata Chico di Jakarta, Senin (17/10/2023).
Di sisi lain, Jubir TPN Ganjar, Tama S Langkun juga menuturkan putusan MK terkait UU Pemilu batas usia capres-cawapres tidak mempengaruhi strategi pihaknya dalam memenangkan Ganjar di Pilpres 2024.
Baca Juga
"Poin lainnya adalah soal asumsi atau dugaan-dugaan itu saya rasa biarkan saja itu adalah hak publik begitu dan tentu saja itu ujungnya pada mas gibran apakah kemudian dia akan mengiyakan atau tidak. Jadi, tidak ada dari kami secara kewajiban menjelaskan mendetailkan terkait dengan itu karena fokus kami adalah bagaimana memenangkan mas Ganjar," imbuhnya.
Sebelumnya, Partai Gerindra memastikan pada malam usai diputuskannya UU Pemilu oleh MK pada Senin (16/10/2023) tidak ada pembahasan mengenai siapa cawapres pendamping Prabowo Subianto untuk Pemilu 2024 nanti.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa pembahasan ihwal siapa nama cawapres pendamping Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bakal dibahas pada pertemuan berikutnya dalam waktu dekat.
"Kalau untuk nama cawapresnya siapa kita masih menunggu hasil pertemuan dari ketum-ketum partai koalisi, mungkin dalam waktu dekat nanti," tuturnya di Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (16/10).
Dasco menjelaskan bahwa pertemuan kemarin malam hanya membahas soal strategi politik agar Koalisi Indonesia Maju bisa memenangkan pertarungan Pemilu 2024 nanti.