Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hamas Tolak Ultimatum Israel, Warga Gaza Tetap di Palestina!

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh menekankan warga Gaza tidak akan ada lagi yang mengungsi ke Mesir.
Israel mempersiapkan serangan darat ke Gaza sebagai balasan serangan Hamas Palestina pekan lalu / Reuters
Israel mempersiapkan serangan darat ke Gaza sebagai balasan serangan Hamas Palestina pekan lalu / Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pemimpin politik senior gerakan Palestina, Hamas Ismail Haniyeh menyatakan bahwa penduduk Jalur Gaza tidak akan meninggalkan daerahnya di tengah permusuhan dan tidak akan mengungsi ke Mesir. 

Dia menegaskan bahwa tidak akan ada lagi warga Gaza yang melarikan diri atau meninggalkan Tepi Barat dan menuju ke Mesir. 

“Warga Palestina mempunyai hak untuk tinggal di tanah mereka. Tidak akan ada lagi yang melarikan diri dari Gaza, atau meninggalkan Tepi Barat, atau meninggalkan Gaza ke Mesir,” katanya, dilansir TASS, Minggu (15/10/2023). 

Selain itu, dia juga menekankan keputusannya untuk tetap tinggal di Palestina dan menolak rencana dan usulan Israel untuk warga direlokasi dari Jalur Gaza. 

“Saya telah mengatakan kepada saudara-saudara saya di Mesir bahwa keputusan kami adalah tetap tinggal di tanah kami dan menolak rencana Zionis yang didukung oleh pemerintah AS," lanjutnya. 

Sebelumnya, pemimpin Palestina Mahmoud Abbas mengatakan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tentang penolakannya terhadap gagasan merelokasi penduduk Jalur Gaza dari tanah mereka. 

Namun dia mendesak pembukaan jalur kemanusiaan untuk pengiriman darurat obat-obatan, air dan bahan bakar ke daerah Gaza Palestina, setelah percakapan telepon antara dia dan AS.

“Dalam perbincangan, Presiden Palestina menekankan perlunya segera membuka koridor kemanusiaan di Jalur Gaza untuk menyalurkan obat-obatan dan air kepada penduduknya, serta menyediakan pasokan listrik dan bahan bakar,” ujarnya. 

Lebih lanjut, Abbas menggarisbawahi penolakan total terhadap gagasan untuk merelokasi penduduk Jalur Gaza dari tanahnya. 

Seperti diketahui, ketegangan berkobar di Timur Tengah ketika militan dari gerakan radikal Hamas Palestina melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel dari Jalur Gaza, pada 7 Oktober 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper