Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan jumlah korban jiwa warga Palestina akibat serangan pasukan Israel telah meningkat menjadi 2.228 orang.
Pihaknya juga menyatakan bahwa sebanyak 8.744 orang terluka. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.
“Korban selama sepekan eskalasi ketegangan di Gaza mencapai 2.228, 8.744 orang terluka, kata kementerian itu. Perempuan dan anak-anak merupakan mayoritas korban," katanya, dilansir TASS, Minggu (15/10/2023).
Kementerian Palestina sehari sebelumnya menyatakan bahwa lebih dari 400 orang telah terbunuh selama 24 jam terakhir dalam penembakan dan pemboman militer Israel di Jalur Gaza Palestina.
"Lebih dari 400 orang tewas dalam serangan pasukan Israel di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir, dan sekitar 1.500 orang menderita luka-luka," ungkap kementerian itu.
Menurut data UNICEF, setidaknya 2.215 warga Palestina, termasuk 700 anak-anak, telah terbunuh selama sepekan terakhir dalam konflik Israel-Palestina di wilayah yang dikuasai Hamas.
Baca Juga
“Menurut laporan terbaru otoritas kesehatan dan media setempat, setidaknya 2.215 warga Palestina dilaporkan tewas, termasuk lebih dari 700 anak-anak, dan lebih dari 8.714 orang terluka, termasuk lebih dari 2.450 anak-anak,” kata juru bicara UNICEF Sara Al Hattab, Sabtu (14/10/2023).
Seperti diketahui, ketegangan berkobar di Timur Tengah ketika militan dari gerakan radikal Hamas Palestina melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel dari Jalur Gaza, pada 7 Oktober 2023.
Hamas menggambarkan serangannya sebagai respons atas tindakan agresif otoritas Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem.
Israel telah mengumumkan blokade total terhadap Jalur Gaza dan melancarkan serangan roket ke Gaza serta beberapa distrik di Lebanon dan Suriah.