Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengutuk serangan Hamas terhadap sekutunya, Israel sebagai sebuah kejahatan saat berpidato pada Selasa (10/10/2023).
Dia mengatakan bahwa Washington telah siap untuk mengerahkan lebih banyak aset militernya ke wilayah yang berkonflik tersebut.
Biden yang geram menyatakan bahwa kelompok militan Palestina telah melakukan kekejaman termasuk pembunuhan seluruh keluarga dan pemerkosaan perempuan.
“Ada saat-saat dalam hidup ini maksud saya ketika kejahatan murni dilepaskan ke dunia. Ini adalah tindakan yang sangat jahat," katanya, seperti dilansir dari CNA, pada Rabu (11/10/2023).
Biden juga mengonfirmasi bahwa setidaknya 14 orang Amerika tewas dalam serangan mendadak pada Sabtu (8/10/2023).
Sejumlah orang telah ditawan oleh Hamas, yang mengancam akan membunuh sandera jika Israel tidak memperingatkan warga sipil tentang serangan yang akan datang di Jalur Gaza.
Baca Juga
Penasihat Keamanan Nasional Joe Biden, Jake Sullivan mengatakan setidaknya 20 warga AS masih hilang, meski itu bukan jumlah total sandera.
Sementara itu, Hamas membalas bahwa komentar Biden itu adalah sebagai bentuk upaya untuk menutupi kejahatan yang dilakukan Israel.
Pernyataan Biden itu sebagai bentuk dukungannya yang paling jelas terhadap Israel ketika jumlah korban tewas melonjak di atas 900 dalam serangan yang dilakukan Hamas.
Biden yang diapit oleh Wakil Presiden Kamala Harris dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken berjanji akan mendukung Israel dan akan memastikan Israel mendapatkan yang dibutuhkannya.
Presiden berusia 80 tahun itu juga menggarisbawahi pesannya dengan deskripsi gamblang mengenai pembantaian di Israel.
“Orang tua dibantai, menggunakan tubuh mereka untuk melindungi anak-anak mereka. Kaum muda dibantai saat menghadiri festival musik untuk merayakan perdamaian. Perempuan diperkosa, diserang, diarak sebagai piala," ujarnya.